Kebiasaan bertani masyarakat Kampung Mina Padi Samberembe tidak lepas dari pengaruh kearifan lokal dari generasi ke generasi, melekatnya budaya menjadi hal positif mendongkrak keunikan bercocok tanam.
Selain itu, membuka pikiran kaum tua dan muda dalam bidang pertanian saling bertukar ide mewujudkan kearifan lokal supaya tidak punah kedepannya.
Gotong royong menjadi ciri khas saat pembangunan sarana saluran irigasi, masyarakat guyub rukun dalam pemanfaatan Sumber Daya Manusia sebagai bentuk pembuatan irigasi tradisional dengan penerapan sistem irigasi gravitasi. Pemanfaatkan gravitasi sudah lama diterapkan oleh leluhur mereka, dinilai lebih efektif menyalurkan air dari sumber mata air yang terintegrasi embung terlebih dahulu baru disalurkan dari hulu ke hilir.
Praktik ini mencerminkan kearifan lokal dalam pengelolaan air yang terbukti efisien waktu dan tenaga, karena masyarakat tidak iuran pembuatan sumur bor, sehingga menjaga keseimbangan air tanah dan mengoptimalkan penggunaan air dalam pertanian.
Varietas padi yang ditanam oleh petani sebagaian besar menggunakan padi lokal guna mendukung adanya produktivitas bibit lokal unggul. Adapun varietas padi lokal yang dipergunakan telah melalui seleksi adaptasi dengan baik dengan kondisi lingkungan setempat, yaitu varietas sembada merah.
Kiblat Utama Pertanian Berkelanjutan dan AgroedukasiÂ
Kampung Samberembe menjadi salah satu pelopor dalam menerapkan praktik mina padi di Indonesia. Sejak dulu, petani di kampung ini telah mengembangkan dan memperbaiki teknik mina padi, menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan pertanian berkelanjutan.
Sumber Daya Manusia saling bersinergi membuat kampung agroedukasi, upaya memperkenalkan kepada pelajar dan masyarakat umum mengenal pertanian berkelanjutan. Apalagi Kampung Samberembe masuk dalam kategori P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya). Beberapakali sudah dikujungi oleh pelajar/mahasiswa, penyuluh pertanian lapangan, lembaga pertanian, masyarakat domestik, dsb.Â
Paguyuban tani di Samberembe memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga dan mengembangkan praktik mina padi. Mereka aktif bekerja sama, berbagi pengetahuan, dan mendukung satu sama lain dalam menerapkan pertanian berkelanjutan.