Â
Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa tujuan Pancasila diberlakukan sebagai ideologi bangsa yaitu demi persatuan semua pihak dan persatuan seluruh penduduk Indonesia. Dengan tidak melupakan para pemeluk agama islam di masa itu, Pancasila memiliki esensi penting mengenai keagamaan.Â
Sehingga Pancasila bukan merupakan ide sekuler, melainkan menyatukan antara kehidupan agama dengan kehidupan sosial bermasyarakat. Bahkan di setiap sila dalam Pancasila memiliki arti tersendiri yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, atau Pancasila merupakan hasil manifestasi dari nilai-nilai Islam itu sendiri.[4] Â Berikut penjelasan mengenai kesamaan antara Pancasila dengan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an: Â
Â
Â
- Ke-Tuhanan Yang Maha Esa : Â Ketauhidan & Hablun Min Allah (Sila Pertama)
Â
Sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan sendi tauhid di dalam Islam. Sudah menjadi fitrah manusia secara naluriah memiliki potensi bertuhan dalam bentuk pikir dan zikir dalam rangka mengemban misi sebagai khalifah fil-ardhi, serta keyakinan yang terkadang tidak sanggup untuk dikatakan, yaitu kekuatan yang maha segala, sebuah kekuatan di atas kebendaan fana. Hakikat tauhid di dalam Al-Qur'an sangat jelas termaktub dalam surat Al-Ikhlash ayat 1-4, yang berbunyi:
 "Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya segala sesuatu bergantung. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."Â
 Surat ini meliputi dasar yang paling penting dari risalah Nabi saw. yaitu  mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya.  Â
Â
Â