"Jenderal, kami semua ditolak disetiap negara manusia. Mereka ternyata lebih takut kehidupan yang dipenuhi kemiskinan dan kelaparan. Bahkan kematian selalu menghantui mereka, sehingga kami disana hanya diacuhkan saja. Bahkan sering kami ditantang untuk membunuh mereka sekalian saja. Tetapi akhirnya kami migrasi dan menemukan negeri yang disebut Mesir. Di sana kami menemukan banyak boneka yang dijadikan totonan. Akhirnya kami jadikan rumah saja dan berhasil. Sekarang kami sudah menjadi mumi hidup seperti ini."
Mereka juga melepas topeng-topengnya. Kini tubuh mereka seperti boneka orang yang rapuh berbalut kain panjang yang melilit. Jenderal hanya termenung, tidak habis pikir. Bagaimana mungkin, mengapa manusia bisa takut pada sesuatu yang menyedihkan seperti itu?
"Baiklah, kalian lebih tahu apa yang terjadi. Inisiatif kalian saya hargai. Berikutnya!" mendengar perintah Jenderal. Sepuluh pasukan dari Ustralia menghadap.
"Lapor Jenderal. Di Australia kami tidak menampak dalam wujud nyata. Wujud kami di sana tidak penting. Karena ternyata yang paling menakutkan orang-orang di Australia adalah issu. Sehingga kamipun berubah menjadi kabar-kabar hantu yang tidak jelas, yang selalu menaburkan rasa kwatir dan ketakutan pada mereka."Â
Kemudian mereka berubah menjadi kepulan-kepulan asap, ada yang membentuk bom, ada yang menggambarkan ledakan, pesawat terbakar dan sebagainya. Dengan begitu mereka bisa merasuk dalam kepala setiap orang di Australia dan membuat mereka tidak berani keluar rumah.
"Oh, tidak apa-apa. Kalian telah berusaha dengan baik. Pasukan Eropa mana?" pasukan Elit Eropa datang. Betapa kaget Jenderal melihat kondisi pasukannya yang compang-camping dan banyak luka dan bengkak disana-sini.
"Apa yang terjadi pada kalian?"
"Maaf Jenderal. Kami dari Eropa tidak banyak yang bisa kami lakukan. Manusia betul-betul hebat luar biasa. Mereka telah berhasil menciptakan mesin penghisap hantu. sehingga sepanjang hari, kami hanya berlari kian kemari untuk menghindar."
Sejenak Jenderal terdiam.
"Baiklah, jangan khwatir. Setelah ini akan ada evaluasi. Sehingga mungkin nanti akan ada pelatihan tambahan atau juga bisa dilakuakn rolling wilayah." Mendengar penjelasan Jenderal, mereka bersorak gembira.
"Terakhir. Mana pasukan dari Asia?" Jenderal menebar pandangan ke seluruh pasukan yang hadir.