Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penelitian Disertasi: Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Berbasis Model CIPP, Apa Hasilnya?

18 September 2024   23:35 Diperbarui: 19 September 2024   08:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) seharusnya memiliki sistem tata kelola yang lebih efektif dan efisien. Agar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai lembaga pendidikan nonformal dapat mengambil peran penting untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat, di samping meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di berbagai wilayah.

Tata kelola sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan organisasi taman bacaan berdasarkan visi dan misi dibutuhkan sekaligus menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan. Salah satu cara yang umum yaitu mengukur efisiensi dan efektifitas tata kelola. Selain itu, upaya evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan sebagai bagian dari manajemen pendidikan sangat diperlukan. Taman Bacaan Masyarakat sebagai lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan ruang untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis dan kegiatan sejenisnya tidak dapat dilepaskan dari tata kelola. Taman bacaan adalah ibarat perpustakaan dalam pertumbuhan (in statu nascendi).

Manfaat taman bacaan masyarakat adalah menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain memberikan kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat, taman bacaan masyarakat juga melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Data Perpustakaan Nasional RI tahun 2017, menyatakan minat baca masyarakat Indonesia disebut masih rendah bila dibandingkan negara lain. Frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya 3-4 kali per minggu. Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata hanya 5 sampai dengan 9 buku per tahun. Maka upaya meningkatkan minat baca harus diperjuangkan dan ditingkatkan. Minat baca masyarakat di daerah pun masih kurang lantaran minimnya askes buku bacaan yang dimiliki. Atas realitas inilah, keberadaan taman bacaan masyarakat semakin diperlukan di masyarakat.

Fakta terjadi di Desa Sukaluyu Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor, tidak adanya akses buku bacaan dan rendahnya minat baca disinyalir menjadi sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata 71% setingkat SD, 9% setingkat SMP. Bila kondisi ini dibiarkan maka dapat dipastikan angka partisipasi pendidikan masyarakat di wilayah tersebut tidak akan mengalami peningkatan. Maka keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang didukung tata kelola yang baik diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat dan budaya literasi, di samping dapat menekan angka putus sekolah.

Mengacu pada realitas di atas, maka penelitian tentang efektivitas tata kelola taman bacaan sebagai layanan dasar pendidikan nonformal patut dilakukan sebagai bagian untuk memperkuat tata kelola dan eksistensi taman bacaan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada taman bacaan di Kabupaten Bogor, untuk melihat pentingnya evaluasi tata kelola taman bacaan masyarakat. Efektivitas tata kelola taman bacaan dapat ditinjau melalui model CIPP (Context, Input, Process, Product) pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor. 

Melalui CIPP dapat dievaluasi  tata kelola taman bacaan sebagai sarana meningkatkan kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola taman bacaan agar menjadi lebih baik lagi. Maka fokus penelitian terdiri dari: evaluasi konteks, evaluasi input, evaluasi proses, dan evaluasi produk yang berjalan di taman bacaan masyarakat. Bagaimana efektivitas tata kelola taman bacaan berbasis model CIPP pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor? Agar dapat mendeskripsikan dan menguji efektivitas tata kelola taman bacaan sebagai sarana peningkatan kegemaran membaca masyarakat pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor.

 

KAJIAN TEORETIK

Upaya meningkatkan tata kelola berarti menempuh serangkaian proses untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan suatu organisasi. Tata kelola merupakan suatu sistem pengendalian internal organisasi dalam mengelola program dan risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan organisasi dalam jangka panjang (Muh. Arief Effendi, 2009:1). Oleh karena itu, tata kelola menyangkut upaya sistematis dalam suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi, melalui prinsip-prinsip manajemen yang di dalamnya menjalankan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi.

 Tata kelola atau governance sering didefinisikan sebagai suatu bentuk atau proses penyelenggaraan kewenangan dan administrasi dalam mengelola problem yang dihadapi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, seperti: sektor publik, sektor privat (swasta), dan sektor ketiga yaitu civil society. Karenanya, tata kelola dimaknai sebagai sistem interaksi dimana proses-proses organisasi dan administrasi diselenggarakan secara demokratis, akuntabel, dan partisipatorik dengan melibatkan semua aktor dan stakeholder (Asaduzzaman, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun