Sementara aktivitas membaca anak-anak sedang berlangsung, lalu tim DAAI TV mewawancarai Syarifudin Yunus selalu Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka dengan 5 pertanyaan penting dari 8 pertanyaan yang diajukan.Â
Dan di situlah terkuak keanehan-keanehan TBM Lentera Pustaka dalam meningkatkan minat baca anak dan budaya literasi masyarakat yaitu sebagai berikut:
1. Kenapa TBM Lentera Pustaka tetap buka di masa pandemi Covid-19?
Nah ini penting diketahui. Bahwa saat ini sekolah-sekolah "ditutup" akibat wabah virus corona dan kegiatan belajar mengajar diubah menjadi pembelajaran jarak jaun (PJJ).Â
Namun faktanya, di kampung-kampung seperti di Desa Sukaluyu initidak bisa diterapkan aktivitas belajar jarak jauh. Karena infrastruktur tidak tersedia. Anak-anak tidak punya ponsel atau laptop, serta jaringan internet pun tidak ada.Â
Maka praktis anak-anak itu tidak ada aktivitas yang berhubungan dengan sekolah. Maka TBM Lentera Pustaka mengambil peran untuk menyediakan sarana belajar dan membaca di masa pandemi Covid-19 ini.Â
Belajar jarak jauh itu hanya bisa dilakukan anak-anak kota yang fasilitasnya tersedia. Tapi anak-anak di kampung pasti kesulitan untuk belajar jarak jauh. Maka daripada bermain atau nongkrong, maka TBM Lentera Pustaka jadi alternatif pilihan kegiatan anak-anak selama di rumah dan di masa pandemic Covid-19.Â
Harusnya pemerintah perlu memperkuat kebedaraan taman bacaan saat situasi darurat seperti musibah virus corona ini.
2. Apa perbedaan kegiatan membaca di TBM Lentera Pustaka sebelum pandemi dan sesudah terjadinya pandemi Covid-19?
Ya tentu berbeda. Karena sebelum Covid-19 semua kegiatan membaca normal-normal saja. Apalagi di TBM Lentera Pustaka, normalnya anak-anak membaca dengan berkerumun dan bersuara nyaring.Â
Maka di masa pandemic Covid-19 ini, aktivitas membaca harus mengikuti protokol kesehatan. Anak-anak disedikan dan wajib pakai masker, sebelum dan sesudah membaca harus pakai hand sanitizer, dan kini tersedia face shield per anak. Saat membaca di TBM pun harus menjaga jarak antara anak yang satu dengan yang lainnya. Â