Nah hebatnya, 95% maskerm hand sanitizer, face shield tersebut merupakan donasi para sahabat dan donatur TBM Lentera Pustaka. Saya bersyukur TBM Lentera Pustaka dikelilingi oleh orang-orang baik yang peduli kepada taman bacaan. Karena jarang-jarang orang peduli pada taman bacaan, apalagi yang di kampung begini. Butuh waktu dan biaya untuk menjangkau ke sini.
3. Apa saja program yang dijalankan selama masa pandemi Covid-19?
Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Saya yakin itu. Maka wabah Covid-19 ini pun memberi hikmah besar, termasuk untuk TBM Lentera Pustaka. Justru saat Covid-19 ini, anak-anak antusias untuk membaca di taman bacaan.Â
Saat puasa lalu, TBM Lentera Pustaka bikin program "NGABUBU-READ" membaca di taman bacaan jelang berbuka sambil disediakan takjil seminggu sekali, termasuk berbagi mie instan dan paket sembako kepada 48 keluarga tidak mampu yang anaknya membaca di TBM Lentera Pustaka.
Dan akibat Covid-19 pula, TBM Lentera Pustaka berkreasi untuk melakukan 3 pembelajaran di taman bacaan, yaitu 1) Pembelajaran Lingkungan akan pentingnya lingkungan yang bersih dan cara hidup sehat, 2) Pembelajaran Karakter akan pentingnya memperbaiki karakter dan menyikapi kesulitan di tengah wabah penyakit, dan 3) Pembelajaran Sosial akan pentingnya menjaga harmoni sosial dan sikap toleransi dalam berbagai keadaan.Â
Semua program itu dijalankan dengan model "TBM Edutainment" model taman bacaan yang dikembangkan TBM Lentera Pustaka, yaitu memadukan konsep edukasi dan hiburan. Agar anak-anak senang berada di taman bacaan.
4. Apa tujuan besar dari aktivitas membaca di TBM Lentera Pustaka?
Nah ini penting. Karena TBM Lentera Pustaka sejak didirikan 3 tahun lalu bukan hanya untuk menjadi tempat baca anak-anak. Tapi tujuan besarnya adalah menekan angka putus sekolah anak. Karena di Desa Sukaluyu ini, 81% tingkat pendidikan masyarakatnya sebatas SD dan 9% SMP.Â
Maka cara agar tidak ada anak putus sekolah harus diubah mind set atau cara pandangnya melalui buku bacaan, sekaligus melakukan "perlawanan positif" kepada orang tua.Â
Saya tidak pakai uang untuk menyuruh anak-anak kampung sekolah. Tapi saya memilih mengubah mind set melalui buku-buku bacaan. Dan alhamdulillah hingga kini, tidak ada anak TBM Lentera Pustaka yang putus sekolah.
5. Apa harapan TBM Lentera Pustaka?