Ibu kita boleh “pergi” menghadap Ilahi Rabbi. Ibu kita boleh “tiada” dan terbujur di liang lahat. Tapi sungguh, itu bukan tanda “air mata terakhir” untuk IBU.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Ibu Taty Raenawati binti Raenan pada Kamis, 1 Juni 2017 (6 Ramadhan 1438H) pukul 15.14 WIB saat adzan Ashar. Di hari ke-6 bulan puasa tahun 2017 ini, di usia yang ke-69 tahun. Insya Allah, almarhumah meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah, dalam keadaan diampuni dosa dan salahnya. Karena memang di bulan Ramadhan, di bulan yang penuh maghfirah dan barokah dari Allah SWT, amiin.
Hari itu, saat Ibu meninggal dunia.
Tumpah memang air mata saya tatkala melihat jenazah Ibu di ruang tamu rumah. Pecah, bak ombak memecah lautan. Menyaksikan sosok perempuan senja terbujur kaku di atas dipan. Berselimutkan kain, bertudungkan songket putih di muka. Sepertinya hendak berkata, “Anak-anakku, Ibu pergi duluan ya menghadap Allah” …
Memang semua sudah menjadi takdir Allah SWT. Tapi, tak akan ada air mata terakhir untuk Ibu.
Hari itu, saat Ibu meninggal dunia.
Hawa sore hari jelang berbuka puasa seakan mendung. Adem seperti dedaunan yang tersapu angin sepoi-sepoi. Ketika jenazah Ibu terbaring, ditemani lantunan surat Yasin para petakziyah. Ketika jenazah, menatap bisu tangis dan derai air mata anak-anak, kerabat dan handai taulan. Terselip selembar kertas bertuliskan nama Ibu, usia dan waktu meninggal dunia. Dalam keheningan doa, seakan ada suara yang berkata, “Inilah akhir perjuangan Ibu melawan sakit selama 20 tahun lamanya. Semoga Allah ridho dan mengampuni semua dosa dan kesalahannnya semasa hidupnya” …
Isak tangis pun masih berlanjut. Namun, tak akan ada air mata terakhir untuk Ibu.
Hari itu, saat Ibu meninggal dunia.
Ibu masih memberi pelajaran berharga pada anak-anaknya. IBU MEMULAI SAKITNYA DI MASJID. DAN IBU BERANGKAT KE KUBUR PUN DARI MASJID. Tepatnya 20 tahun lalu, Desember 1997, Ibu mengalami serangan stroke pertama kali dan tersandar di dinding tembok Masjid Darul Ulum KPAD Cibubur. Sakit itu dimulai di sini. Lalu sehari setelah wafat, Jumat 2 Juni 2017, jenazah Ibu Taty Raenawaty binti Raenan kembali bersemayam di Masjid Darul Ulum KPAD Cibubur untuk disholatkan seusai Sholat Jumat. Lalu, berangkat menuju tempat peristirahatan terakhir di TPU Munjul dari Masjid. Dalam balutan keranda jenazah dan berselimutkan kain hijau, seakan kami ingin berkata, “TERIMA KASIH IBU atas semua didikan dan restumu. Selamat Jalan IBU, semoga husnul khotimah menaungi Ibu di sisi Allah” ….