Mohon tunggu...
SYARBAINI
SYARBAINI Mohon Tunggu... Guru - SMPN 7 PULAU NYAMUK - KALIMANTAN BARAT

PENDIDIKAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawancara Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Kepala Sekolah

21 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 21 Oktober 2024   20:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Pada tanggal 10 Oktober 2024, saya dihadapkan pada dilema dalam memilih antara dua kegiatan penting: Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan persiapan Akreditasi Sekolah. Setelah mempertimbangkan matang-matang, saya memutuskan untuk memprioritaskan kegiatan akreditasi sekolah.

Alasan pemilihan ini adalah:

  • Akreditasi merupakan kegiatan yang berlangsung lima tahun sekali, memiliki dampak signifikan terhadap penilaian mutu sekolah, dan membutuhkan persiapan yang matang.
  • Sebagai Kepala sekolah, saya memiliki tanggung jawab langsung dalam mengkoordinasikan dan memastikan kesiapan sekolah dalam menghadapi akreditasi.
  • Kegiatan KKKS merupakan kegiatan rutin bulanan yang dapat diikuti pada kesempatan berikutnya. Meskipun demikian, saya menyadari pentingnya informasi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut.
  • Langkah setelah mengambil keputusan :
  • Setelah mengambil keputusan, saya menghubungi Ketua KKKS untuk menyampaikan permohonan izin tidak hadir. Dalam komunikasi tersebut, saya menjelaskan alasan di balik keputusan saya, yaitu fokus pada persiapan akreditasi sekolah. Saya juga menyampaikan bahwa ketidakhadiran saya bukan berarti tidak mendukung kegiatan KKKS, melainkan lebih kepada pembagian prioritas tugas.
  • Hambatan:
  • Saya sadar bahwa absen dalam kegiatan KKKS dapat berisiko kehilangan informasi penting. Oleh karena itu, setelah kegiatan berlangsung, saya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan rekan-rekan kepala sekolah untuk mendapatkan informasi yang terlewatkan.
  • Tujuan utama:
  • Dengan memprioritaskan akreditasi sekolah, saya berharap dapat memastikan bahwa sekolah siap menghadapi proses penilaian dan mendapatkan hasil yang terbaik. Saya percaya bahwa keputusan ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami."

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Pandemi COVID-19 telah menghadirkan transformasi drastis dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah penggunaan perangkat genggam seperti ponsel pintar dalam proses pembelajaran jarak jauh. Kebijakan yang sebelumnya melarang penggunaan ponsel di lingkungan sekolah terpaksa dilonggarkan untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran daring.

Di satu sisi, pemanfaatan ponsel memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih luas bagi peserta didik dalam mengakses materi pembelajaran. Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga memunculkan sejumlah dilema etika. Kurangnya pengawasan langsung dari guru, tingginya biaya kuota internet, serta potensi penyalahgunaan perangkat menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, dalam situasi darurat, penggunaan ponsel dianggap sebagai solusi sementara untuk menjaga kontinuitas pembelajaran.

 

Hasil wawancara

Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Perlunya mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kasus yang terjadi, mendengar keterangan dari pihak terkait dan juga saya akan mengecek kebenaran kasus tersebut. Melihat hal-hal yang dianggap penting dan mendesak bahwa keputusan yang diambil memerlukan pemikiran yang benar-benar tepat dalam memutuskan keputusan  untuk masalah yang dihadapi baik itu dilema etika maupun bujukan moral.

 (Kepala MTS AWALUDDIN)

Dilema etika ibarat berdiri di persimpangan jalan, di mana setiap jalan menawarkan kemungkinan yang berbeda namun dengan konsekuensi yang tidak pasti. Sementara itu, bujukan moral lebih seperti mengikuti petunjuk jalan yang jelas menuju tujuan yang telah ditentukan.

Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Dengan memilih dengan pertimbangan yang mana yang lebih penting dari dua pilihan yang ada, mengutamakan kepentingan prioritas serta kesempatan yang tidak datang untuk kedua kalinya.

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Dengan pertimbangan situasi yang mendesak, keputusan yang diambil pada kasus ini adalah membolehkan murid menggunakan ponsel pintar, hal ini dikarenakan situasi yang mengharuskan penggunaanya dalam pembelajaran.

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

langkah yang saya lakukan :

  • Menentukan pilihan berdasarkan kepentingan yang lebih mendesak atau prioritas
  • Melihat dampaknya dalam jangka panjang atau masa depan.
  • Mengkonfirmasi alasan atau menjelaskan pada pilihan yang tidak bisa saya ambil.
  • Melibatkan intuisi atau perasaan saya.

 (Kepala MTS AWALUDDIN)

Pertama mengutamakan kepentingan anak murid, kedua melihat manfaatnya dan meminimalisir hal negatif, ketiga agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Hal-hal yang efektif adalah :

  • Menjalin komunikasi yang efektif dengan orang yang terlibat
  • Terbuka terhadap pendapat orang lain, menghargai masukan dan saran
  • memikirkan hasil yang diperoleh dan dampaknya, mengikuti peraturan dan tidak melanggar, serta melibatkan rasa kepedulian

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Orang tua perlu di libatkan dengan penyampaian informasi yang tepat dalam bentuk sosialisasi penggunaan ponsel pintar dalam pembelajaran, selain itu guru -guru juga dapat belajar penggunaan ponsel pintar untuk proses pembelajaran, dan tak kalah pentingnya keputusan ini juga mendapat suport dari lembaga, ketua yayasan dan pengawas sekolah.

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Hal yang menjadi tantangan :

  • Respon komunikasi yang lambat.
  • Waktu pelaksananaan kegiatan yang tidak bisa di bagi
  • Jarak tempat kegiatan yang berjauhan

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Dalam kasus ini tantangannya adalah dampak negatif, kontrol penggunaan posel pintar, biaya, pengawasan dan ketersediaan ponsel pintar yang belum tentu semua murid memilikinya. Dalam pengamilan keputusan kita juga harus berani memilih dari pilihan yang ada dengan pertimbangan yang mendalam dan melihat prediksi jangka panjangnya.

Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Keputusan yang saya ambil dengan memutuskan keputusan yang secepat mungkin dan seefisien mungkin agar mendaatkan suatu kejelasan

(Kepala MTS AWALUDDIN)

  • Penggunaan ponsel pintar dijadwalkan penggunaanya, tidak secara bebas,
  • Perluya pengawasan dari guru dalam aktifitas penggunaan ponsel pintar yang diluar ketentuan
  • Memerlukan waktu untuk berkonsolidasi dan komunikasi dengan guru dan orang tua menghasilkan sebuah keputusan

Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Tidak ada, saya mengambil keputusan secara sendiri, karena saya yakin sebagai pemimpin apapun keputusan saya pada kasus seerti ini akan didukung oleh semua warga sekolah".

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Faktor yang membantu :

  • Dukungan atau suport dari seluruh warga sekolah
  • Guru yang mampu mengoprasikan pembelajaran berbasis teknologi

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

(Kepala SMPN 7 Sungai Kakap) 

Salah melihat keputusan dengan situasi dan prioritas maka akan berdampak pada salah satu kegiatan, jadi penting untuk memilih kegiatan atau memutuskan apa yang lebih penting serta mendesak dan menjadi prioritas utama namun tidak mengabaikan kegiatan lainnya dengan mencari solusi untuk tetap dapat berkomunikasi lebih lanjut.

(Kepala MTS AWALUDDIN)

Kolaborasi dan komunikasi dari semua pihak perlu dalam menghasilkan sebuah keputusan untuk kepentigan bersama dan kemajuan bersama dan bersama-sama pula untuk mengawal apa yang telah ditetapkan dengan batasan-batasan sesuai dengan tanggung jawab. selain itu dengan keputusan ini juga berdampak pada perubahan penggunaan teknologi dalam pembelajaran

 

Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara: 

No.

Tugas

Ada (A)/Tidak Ada (TA)

1.

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Hal-hal menarik yang muncul dari wawancara pada dua Kepala Sekolah, adalah nilai kepedulian dan situasi serta hal yang menjadi prioritas utama sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2.

Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Perbedaannya dalam pengambilan keputusan yang tergantung situasi dan kondisi serta pemangku kepentingannya, sedangkan persamaan dari kedua pemimpin yang saya wawancara adalah samuanya cara mengidentifikasi kasus dan pertimbangan yang digunakan..

3.

Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana ke depannya adalah dengan terlebih dulu mengidentifikasi nilai-nilai apa yang berkaitanan dan akan menemukan cara penyelesaian yang kreatif. Cara mereka dalam mengukur efektivitas pengambilan keputusan bisa dengan melihat dampak atau efek yang ada setelah keputusan diambil.

4.

Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Saat saya menerapkan pengambilan keputusan dilema etika di lingkungan saya baik pada keluarga, murid atau rekan sejawat dengan menggunakan prosedur dalam pengambilan keputusan yang merujuk pada nilai-nilai kebijakan dan mulai dari saya mempelajari materi ini.

5.

Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Mengupload hasil wawancara di website BLOG artikel

Saya menyadari masih banyak kekurangan saya untuk menggambarkan kedua proses wawancara yang saya lakukan, namun saya tetap berharap orang-orang yang melihat dan membaca blog artikel yang saya buat dan semoga memberikan menfaat.

6.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

Saya juga mengecek kembali bahwa jumlah kata yang digunakan sedah melebihi batas minimal kata yang ada dalam rubrik penilaian dan saya sudah berusaha membuat narasi yang sesuai menggambarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun