Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadan; dari Selamatan Haroa sampai Pesantren Ramadan

2 April 2023   13:35 Diperbarui: 3 April 2023   17:00 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan, beribadah di masjid. (sumber: UNSPLASH/JIM PAVE via kompas.com)  

Seperti lapa-lapa (semacam lontong yang dibungkus daun janur), ketupat, cucur, waje (kue yang terbuat dari beras ketan+gula merah/aren), ayam kaparende (semacam sop ayam dengan bumbu tradisional khas Muna), dll. 

Walau sebagian menu selametan haroa bisa dibuat dan dapat ditemukan di luar acara haroa, tapi tetap saja makanan dan panganan acara haroa terasa lebih nikmat. 

Kesan lain dari acara haroa tembaha wula adalah ketika ikut ayah keliling ke rumah-rumah tetangga memimpin do'a haroa. Biasanya ''tukang baca do'a" mendapatkan jatah menu khusus dan atau porsinya lebih banyak. 

Ini mungkin termasuk etika memuliakan orang berilmu yang memimpin doa. Kalau ikut ayah biasa tuan rumah memberikan bingkisan saat pulang usai acara haroa. Ini yang menjadikan nostalgia Ramadan masa kecil terus indah dikenang.

Do'a Penangkal Haus dari Ayah

Puasa bagi anak kecil usia 6 tahun atau kelas 1 Sekolah Dasar (saya masuk SD usia 6 tahun lebih) bukan hal yang mudah. 

Bagi saya yang berat bukan menahan lapar, tapi menahan hasrat ingin minum karena sangat haus.Sehingga kadang dikit-dikit minta izin ke ayah untuk mengguyur kepala dengan air. Bahkan pernah sekali sampai mewek karena tidak diizinkan mengguyurkan air ke kepala.

Hingga suatu pagi bakda sahur mengajarkan sebuah doa yang kata ayah bisa menangkal rasa haus. Doa itu kemudian saya amalkan setiap hari. Dan benar, seharian  tidak merasakan haus jika setelah makan sahur sebelum imsak membaca doa tersebut. 

Mungkin faktor sugesti, wallahu a'lam. Yang jelas faktanya saya tidak merasakan haus. Kalaupun dahaga melanda karena cuaca panas, saya berusaha menghibur diri J kamu tuh gak haus sebenarnya. Itu Cuma perasaan kamu aja. Kan tadi pagi dah baca doa penangkal haus.

Mungkin ini hanya cara ayah mendidik dan mensugesti, wallahu a'lam. Karena setelah nyantri di pondok pesantren dan belajar bahasa Arab, saya berusaha mencaritahu dalam buku do'a-do'a. Tapi saya tidak menemuka doa yang diajarkan oleh ayah tersebut. Bahkan tidak menemukan judul "doa penangkal haus saat puasa".

Kompasinae penasaran teks doa penangkal haus yang diajarkan ayah saya? Membaca surat al-Ikhlas 3 kali setelah sahur.

"Kalau kamu tidak mau merasakan haus nanti siang saat puasa baca qul huwallahu ahad 3 kali sebelum subuh", kata ayah suatu pagi usai kami makan sahur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun