Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Bukti Komitmen Keislaman Saya?

15 Maret 2023   06:44 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:03 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul ini merupakan pertanyaan yang patut kita jawab. Bukan dijawab dengak kata-kata. Tapi dengan bukti. Bukti berupa komitmen dalam membuktikan keislaman kita. Sebab berislam bukan sekadar pengakuan. Karena Islam sebagai Dien dan konsep harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menjawab apa dan bagaimana seharusnya membuktikan komitmen keislaman  kita, harus terlebih dahulu kembali kepada hakikat Islam itu sendiri. Membuktikan komitmen keislam dengan merealisasikan makna dan hakikat Islam itu sendiri. 

Jika dikaji dari makna bahasa (lughatan) Islam berasal dari kata salima yang berarti selamat dan menyelamatkan. Kata salima kemudian  menurunlan kata aslama (tunduk dan berserah diri), sallama (menyerahkan diri), dan salam (kesejahteraan dan kesalamatan) serta sullam (tangga).

Jadi, dari kata salima yang bermakna selamat terbentuk kata aslama yang berarti tunduk, berserah diri, dan patuh. Lalu dari kata aslama terbentuk kata Islam.

Oleh karena secara bahasa  kata Islam dalam Al-Qur'an dan hadits  bermakna; Penyerahan diri, ketundukan dan kepatuhan, keselamatan, serta kedamaian dan perdamaian.

Berislam Adalah Tunduk  

Berislam adalah tunduk. Yakni tunduk kepada Allah Rabb semesta alam. Tunduk kepada Allah yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta beserta isinya.  As-Sayyid mengatakan dalam Tafsirnya bahwa, "Islam bermakna tunduk/ patuh, taat dan mengikuti, yakni tunduk patuh kepada perintah Allah, taat kepada syariat-Nya serta mengikuti Rasul dan manhajnya. (Fi Dzilalil Qur'an, 1/378).

Namun jika menilik ayat-ayat Al-Qur'an makna tunduk di sini bukan hanya  untuk manusia, tapi bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa seluruh alam semesta tunduk kepada hukum-hukum Allah. Bumi dan langit beserta seluruh isinya untuk pada ketentuan dan ketetapan hukum Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 83:

" . . . segala apa yang di langit dan di bumi itu tunduk kepada-Nya, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan . . . ". (Qs. Ali Imran:83).

Dengan kata lain, semua makhluk yang di langit dan di bumi baik makhluk hidup maupun benda mati berislam (dalam mana)  kepada (ketentuan hukum) Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun