Mohon tunggu...
syam surya
syam surya Mohon Tunggu... Dosen - Berpikir Merdeka, Kata Sederhana, Langkah Nyata, Hidup Bermakna Bagi Sesama

Pengajar dan Peneliti ; Multidicipliner, Humaniora. Behaviour Economics , Digital intelligence

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar "Diam", Yuk!

21 Juni 2020   10:15 Diperbarui: 21 Juni 2020   11:02 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melepaskan perangkat digital, pada  saat ini adalah kesulitan tersendiri bagi kita semua, namun latihan harus terus dilakukan. Ini adalah seni. Seni untuk tidak melakukan apa-apa, menutup kebisingan sehari hari, memperlambat informasi yang masuk dalam pikiran kita dengan kesendirian pikiran. Ini adalah melatih melakukan pengereman secara mulus dari kecepatan digital yang luar biasa ”(Honore, 2004, hlm. 11).

Menyisihkan waktu diam yang tenang untuk anak-anak juga dapat dilakukan dengan “Jeda” sesaat dari aktifitas rutin. Waktu itu adalah saat tepat setelah sekolah, terutama pada hari ini saat sekolah dari rumah. 

Metode belajar dengan cara online dari  Rumah sangat melelahkan otak anak-anak. Minta anak-anak untuk istirahat sejenak dengan melepaskan perangkat digitalnya, dan Diam. Ini bisa dibantu dengan melihat sebuah lukisan atau melihat sebuah akuarium. Tidak perlu lama, tapi biasakan rutin. Biarkan anak-anak “melamun" dengan pikirannya sesaat.

Ada waktu penting lain yang bisa dipergunakan untuk anak-anak berlatih keheningan. Waktu tersebut adalah saat berkendaraan. Terutama pada pagi hari. 

Saat mengantar mereka ke sekolah usahakan dalam kendaraan itu hening sejenak. 5-10 menit tidak melakukan apa-apa, tidak memutar atau mendengarkan musik. Membiarkan jendela kendaraan terbuka sedikit, agar udara pagi yang segar terhirup dan saat anak-anak terdiam, dia akan menerawang melihat kehidupan pagi. 

Diskusikan dan buat kesepakatan bersama cara dan manfaatnya bagi semua. Selalu usahakan secara sungguh-sungguh, agar waktu pagi tidak diisi dengan kebisingan. Kebisingan apapun.

Demikian juga saat anda pergi untuk perjalanan panjang di dalam kendaraan. habiskan sebagian waktu itu dalam keheningan total. Ini akan mendorong anak-anak  ikut berendam dalam keseharian alam.

Dan yang paling  penting dari langkah pertama ini adalah adalah, bagi para orang tua selalu menjadi teladan yang positif bagi anak-anak . Ini berarti selalu menjaga agar rumah  kita, selalu  ada ruang untuk keheningan, ada waktu dimana bebas dari kebisingan yang berlebihan dan menunjukkan kepada anak-anak bahwa kita juga meluangkan waktu dari hari sibuk untuk mengambil jeda sejenak seperti melakukan  meditasi.

Kedua: Membuat dan menerapkan area hening di lingkungan kita.Silence Room, ini penting. Tidak perlu luas, satu sudut kecil di dalam rumah yang bisa menyimpan satu buah kursi tempat kita terdiam sejenak untuk bermeditasi sudah cukup. 

Kembali kita diingatkan dengan sejarah, bagaimana para Nabi mendapat wahyu di tempat-tempat sunyi. Nabi Muhammad SAW Di Gua Hiro, Nabi Isa di Bukit Zaitun, Nabi Musa di Gunung Thursina, Demikian juga para nabi lainnya, umumnya semua di tempat-tempat sepi. 

Kita melihat, Para Biksu memiliki tempat tersendiri di tempat tertinggi untuk menyendiri dan bersemedi. Oleh karenanya , di rumah kita  buat satu  zona tenang, di mana anak-anak bisa pergi ketika mereka merasa mereka perlu diam. Ini bisa juga bisa hanya berupa sebuah bantal lantai di sudut ruang bermain atau kamar tidur di mana ada beberapa buku dan boneka binatang untuk membantu mereka bermain dengan dunia dan pikirannya, membantu mereka mengisi ulang kesadaran dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun