Mohon tunggu...
syam surya
syam surya Mohon Tunggu... Dosen - Berpikir Merdeka, Kata Sederhana, Langkah Nyata, Hidup Bermakna Bagi Sesama

Pengajar dan Peneliti ; Multidicipliner, Humaniora. Behaviour Economics , Digital intelligence

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Etika Digital, Kompas "Moral" Kehidupan di Era Baru

19 Juni 2020   16:09 Diperbarui: 17 Juni 2021   21:36 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan akhirnya, Pertimbangan etis pada tingkat aplikasi. Disini Brey mengusulkan analisis etis akan fokus pada cara-cara spesifik untuk mengkonfigurasi artefak atau prosedur dalam penggunaan aplikasi tertentu,

Brey juga mengusulkan model Value-Sensitive Design (VSD). VSD adalah pendekatan yang mempertimbangkan nilai-nilai kemanusian dalam proses desain teknologi. 

VSD berkaitan dengan kesejahteraan para pemangku kepentingan, yaitu orang-orang / kelompok yang dipengaruhi oleh keputusan desain teknologi tertentu. Metodologi VSD menggunakan pendekatan tripartit di atas sebagai proses evaluasi etis, yang kemudian akan di nilai /dinvestigasi dalam beberapa tingkatan, yaitu :

Investigasi konseptual berusaha untuk memahami nilai-nilai etis konseptual yang melibatkan sistem dan bagaimana desainnya dapat mempengaruhi pemangku kepentingan.

Investigasi empiris berusaha untuk memahami konteks manusia di mana suatu teknologi akan digunakan. Ini termasuk menilai nilai-nilai pemangku kepentingan dan psikologi bersama dengan konteks organisasi untuk menginformasikan keputusan desain.

Investigasi teknologi mempelajari bagaimana sifat teknis dari suatu sistem dapat mendukung atau menghambat nilai-nilai manusia.

Dengan demikian , di era baru pasca pandemi covid-19, bagaimanapun perkembangan teknologi perlu didekati dan dikembangkan dengan model dialog lintas disipliner, yang menunjukan kehati-hatian pada nilai kemanusiaan.

Para ahli teori, ilmuwan, insinyur, pencipta digital dan masyarakat sipil harus terus membangun dialog dan wacana etis yang memberdayakan tanpa memperlambat momentum inovasi.

Secara praktis Pembentukan Komite Etik Pengembangan teknologi di Indonesia, misalnya , mungkin sudah dapat dipertimbangkan, seperti dilakukan oleh Prancis dan beberapa negara Eropa. Ini semata membawa konsep tanggung jawab dan etika digital ke permukaan, untuk mengambil langkah pertama menuju inovasi yang bertanggung jawab.

Kembali mengingatkan bahwa bagaimanapun Hukum, Undang-undang selalu ada dibelakang kemajuan, dan mau tida mau kita berpaling dengan meninjau ulang sistem nilai universal sebagai manusia. karena Etika tidak netral, tidak juga hukum dan teknologi. Etika di era Digital adalah kompas moral.  Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun