Keempat, adalah pada tahap 3 (1990-awal 2000) perkembangan komputer, yang memasuki era internet, dengan ketersediaan akses Internet ke masyarakat umum yang telah meningkat secara signifikan.Ini ditunjukan dengan pertumbuhan yang fenomenal dari World Wide Web di tahun 1990an.Â
Proliferasi teknologi berbasis Internet dan Web telah berkontribusi terhadap beberapa masalah etika tambahan yang melibatkan teknologi komputasi; misalnya, isu kebebasan berbicara, anonimitas dan yurisdiksi.Â
Dengan media ini pengguna internet dapat bebas memposting pesan apa pun yang mereka inginkan di situs Web yang dapat diakses publik atau bahkan di halaman Web pribadi mereka sendiri.
Pertanyaanya apakah "hak" yang dilindungi oleh kebebasan berbicara atau kebebasan berekspresi termasuk hak mengirim pesan anonim di halaman Web, atau bahkan diizinkan untuk menavigasi Web secara anonim atau di bawah penutup nama samaran.Â
Isu yurisdiksi juga muncul karena tidak ada batasan nasional atau geografis yang jelas di dunia maya; Jika terjadi kejahatan di Internet, tidak selalu jelas di mana-mana, di mana yurisdiksi hukum-hal itu terjadi dan oleh karena itu tidak jelas di mana harus diadili.
Masalah etis dan sosial lainnya yang muncul selama Tahap 3 mencakup perselisihan tentang aspek publik vs pribadi dari informasi pribadi yang telah semakin tersedia di Internet. Kekhawatiran jenis ini diperburuk dengan jumlah informasi pribadi yang disertakan di situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, dan pada jenis forum interaktif berbasis Web lainnya.
Dan Kelima, adalah fase yang sampai saat ini dimana perkembangan komputer yang sudah menjadi bagian yang lebih dari siapa atau apa kita sebagai manusia. Seperti yang diperkirakan James Moor (2005), yang mengingatkan bahwa perangkat komputasi akan menjadi bagian dari pakaian dan bahkan tubuh kita.Â
Di masa mendatang, Gry Hasselbalch , Founder Data Ethics, menyampaikan bahwa etika atas data adalah hal mendasar dan sangat penting.Â
Hal ini disadarkan oleh kemunculan Edward Snowden, yang menunjukan bagamaina suatu jaringan infrastuktur teknologi global bisa dimanfaatkan oleh suatu Negara, dan terjadinya beragam kebocoran data dan hacks yang tak terhitung jumlahnya.
Belum lagi semakin meningkatnya kesadaran konsumen tentang kurangnya kontrol atas identitas digital mereka, kepentingan akan hak "privasi online" sekarang telah mendorong kepentingan etis terhadap perlakuan data kita menjadi jauh lebih awal.Â
Selain itu di masa datang, kemajuan media virtual terus menghiasi kehidupan kita dengan meningkatnya ingkat konvergensi teknologi virtual dengan bioteknologi dalam beberapa tahun terakhir. yang diperkuat oleh perkembangan penelitian AI.