Saat Covid 19 memberi pembelajaran bagaimana teknologi Virtual dengan ZOOM, Geoogle Meet, WA dan aplikasi virtual lainnya merupakan cara yang dapat mengakrabkan hubungan sosial. Dan cara /kebiasaan berkomunikasi virtual dapat dikembangkan untuk menciptakan kepercayaan sosial dari para pelanggan. Juga berkolaborasi dengan partner.
Di era kebiasaaan baru juga kesempatan Emas bagi perusahaan berinteraksi dengan generasi yang memiliki nilai baru. Oleh karenanya karyawan yang bertugas menerima panggilan telepon/mengelola sarana informasi perusahaan dan karyawan bagian pengantaran/pengiriman produk menjadi "muka" perusahaan dan ini harus lebih diperhatikan.
Budaya perusahaan di tengah lautan bias informasi akan selalu berbasiskan data  dan kepercayaan yang tinggi kepada ototritas ilmu pengetahuan.Â
Perusahaan harus selalu siap untuk "menggambar: Â pada tiga sumber data: data besar, data tebal (wawasan mendalam tentang orang), dan data luas (tren kontekstual dan pasar). Memastikan bahwa semua sumber data terus diperbarui dan digunakan dengan optimal.
Hidup dalam kepompong dengan protokol  "safety First " serta \didominasi aktfitas virtual adalah keniscayaan, tidak ada pilihan perusahaan harus menyesuaikan dengan budaya tersebut.Â
Sejarah membuktikan pemenangnya adalah perusahaan yang selalu dpat beradaptasi dan menjelajahi semua tantangan menjadi peluang dengan kreatif dan innovatif . Â Selamat Berkehidupan Baru.
Refference :
Accenture Note  Mai 2020, The Human Experience: How organizations should respond to the experience implications of COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H