Mencegah ancaman hoaks dan politik identitas dalam Pilpres 2024 adalah tanggung jawab bersama.Â
Pertama, penguatan literasi digital dan kritis di tengah masyarakat sangat penting. Edukasi mengenai cara memverifikasi informasi, memahami sumber berita yang sahih, dan mengidentifikasi tanda-tanda hoaks perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih cerdas dalam menghadapi informasi yang tersebar.
Kedua, peran media juga sangat sentral. Media memiliki tanggung jawab etis untuk menyajikan berita yang akurat, terverifikasi, dan berimbang.Â
Jurnalisme yang profesional mampu menjadi benteng utama dalam menghadapi gelombang hoaks dan politik identitas.Â
Dalam era digital ini, peran media sosial dalam menyebarkan informasi juga harus diawasi dan diatur dengan bijak.
Ketiga, para kandidat dan partai politik harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan demokrasi.Â
Mereka memiliki tanggung jawab untuk menghindari manipulasi politik identitas dan fokus pada penyajian visi serta solusi nyata untuk masyarakat. Mengedepankan substansi dalam kampanye dapat membantu mengurangi efek dari politik identitas yang merugikan.
Keempat, pemerintah dan lembaga terkait perlu mengimplementasikan regulasi yang ketat terhadap penyebaran hoaks dan pemanfaatan politik identitas.Â
Hukum harus mengatur tindakan yang merugikan masyarakat dan membahayakan stabilitas nasional.Â
Namun, regulasi ini harus diimbangi dengan penghormatan terhadap kebebasan berbicara dan berpendapat.