Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penyebaran Hoaks dan Politik Identitas: Ancaman Pilpres 2024 yang Harus Diwaspadai!

14 Agustus 2023   17:08 Diperbarui: 14 Agustus 2023   17:33 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Anti Hoaks/sumber: Freepik.com

Ilustrasi Foto Anti Hoaks/sumber: Freepik.com
Ilustrasi Foto Anti Hoaks/sumber: Freepik.com

Mencegah ancaman hoaks dan politik identitas dalam Pilpres 2024 adalah tanggung jawab bersama. 

Pertama, penguatan literasi digital dan kritis di tengah masyarakat sangat penting. Edukasi mengenai cara memverifikasi informasi, memahami sumber berita yang sahih, dan mengidentifikasi tanda-tanda hoaks perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih cerdas dalam menghadapi informasi yang tersebar.

Kedua, peran media juga sangat sentral. Media memiliki tanggung jawab etis untuk menyajikan berita yang akurat, terverifikasi, dan berimbang. 

Jurnalisme yang profesional mampu menjadi benteng utama dalam menghadapi gelombang hoaks dan politik identitas. 

Dalam era digital ini, peran media sosial dalam menyebarkan informasi juga harus diawasi dan diatur dengan bijak.

Ketiga, para kandidat dan partai politik harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan demokrasi. 

Mereka memiliki tanggung jawab untuk menghindari manipulasi politik identitas dan fokus pada penyajian visi serta solusi nyata untuk masyarakat. Mengedepankan substansi dalam kampanye dapat membantu mengurangi efek dari politik identitas yang merugikan.

Keempat, pemerintah dan lembaga terkait perlu mengimplementasikan regulasi yang ketat terhadap penyebaran hoaks dan pemanfaatan politik identitas. 

Hukum harus mengatur tindakan yang merugikan masyarakat dan membahayakan stabilitas nasional. 

Namun, regulasi ini harus diimbangi dengan penghormatan terhadap kebebasan berbicara dan berpendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun