Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membangun Indonesia dengan Modal Karakter dan Nilai-Nilai Anak Bantaran Sungai

8 November 2021   00:13 Diperbarui: 8 November 2021   14:49 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto aerial Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Jayapura, Papua (ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA)/Kompas.com

 

Namun, Jokowi tak hanya teguh pada pendiriannya. Jokowi juga memiliki sejumlah karakter yang mempengaruhi karakternya dalam membangun Indonesia ini, di antaranya adalah empati dan tepo seliro (tenggang rasa), peduli, serta humanis.

 

Periplus Publishing Group
Periplus Publishing Group

Hal itulah yang diungkap dalam diskusi buku Jokowi and The New Indonesia, a Political Biography yang ditulis mantan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo bersama Tim Hannigan, jurnalis dan akademisi asal Inggris yang fokus pada studi Indonesia dan Asia Selatan.

 


Dalam buku yang diterbitkan Tuttle Publishing (Periplus Publishing Group) tersebut, Darmawan Prasodjo lebih jauh mengatakan karakter empati dan tepo seliro yang dimiliki Jokowi itu tercermin, misalnya dalam kebijakan pembangunan di Papua.

 

Menurut lelaki yang biasa disapa Darmo ini, karena rasa empati dan tepo seliro pada masyarakat Papua, Jokowi membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muaratami, Kota Jayapura dengan sejumlah fasilitas, di antaranya gedung, pasar, dan jalan karena di lokasi tersebut sebelumnya merupakan wilayah kumuh, terisolasi, dan masyarakatnya miskin.

 

Foto aerial Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Jayapura, Papua (ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA)/Kompas.com
Foto aerial Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Jayapura, Papua (ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA)/Kompas.com

Ketika mengungkap pertemuannya dengan mantan Menteri Energi di era Suharto, Profesor Subroto, menteri yang kerap mengenakan dasi kupu-kupu ini menyatakan bahwa Presiden Jokowi begitu Pancasilais, karena menyeragamkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) di seluruh pelosok Indonesia dengan kebijakan BBM 1 Harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun