Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Panik, jika Tak Mau Tercekik!

17 April 2020   00:50 Diperbarui: 17 April 2020   01:40 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustarsi kepanikan/sumber: Freepik.com

Tentu saja, kita tak mau semua itu terjadi, bukan? Kecuali jika Anda merasa sudah memiliki modal amal yang cukup.

Masalah ketidakpastian ekonomi yang saat ini terjadi, kita akui juga pernah terjadi di masa-masa lalu. Dan, kenyataannya, bangsa dan negara kita bisa melewati semua ujian itu dengan baik. Buktinya, Indonesia masih berdiri tegak hingga saat ini! 

Kuncinya, jangan panik dan tetap optimis!

Ilustrasi panik akibat Corona/ sumber: Instagram.com/jokowi
Ilustrasi panik akibat Corona/ sumber: Instagram.com/jokowi
Seperti sudah disebutkan di atas, kepanikan bukan hanya menyulitkan kita sendiri, melainkan juga orang lain.

Bayangkan, karena didorong kepanikan, masyarakat berbondong-bondong memborong beras di pasar, yang akhirnya membuat persediaan beras di pasaran menjadi langka. Jika pun ada, harganya sudah melambung tinggi.

Nah, bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi, tentu bukan masalah. Mereka mungkin sudah memiliki persediaan beras yang berlebihan di rumahnya. Lantas, bagaimana dengan masyarakat lainnya yang berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin?

Ada lagi, karena kepanikan, membuat orang-orang menarik uangnya dari bank, sehingga bank pun kekurangan likuiditas, akhirnya bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.

Inilah lingkaran setan yang membuat keadaan semakin kacau. Jika itu sudah terjadi, dampaknya bisa meluas dan menjalar kemana-mana, termasuk stabilitas keamanan dan politik.

Oleh karena itu,  hal pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah jangan panik. Kita harus tetap yakin dan juga optimis, kesulitan apa pun, pasti ada jalan keluarnya, dan kita yakin bisa melewatinya.


Harus diakui, wabah virus Corona ini telah membuat ekonomi Indonesia seperti balik ke titik nadir, banyak perusahaan yang tidak lagi beroperasi, sehingga tak lagi mampu membayar gaji pegawainya.

Bahkan, usaha kecil dan menengah (UMKM) dan juga pekerja informal, yang selama ini dianggap tahan krisis, nyatanya juga tak luput dari derita. Padahal, kelompok inilah yang bisa dikatakan paling banyak di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun