Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Panik, jika Tak Mau Tercekik!

17 April 2020   00:50 Diperbarui: 17 April 2020   01:40 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustarsi kepanikan/sumber: Freepik.com


Namun, alhamdulillah, Pemerintah tak tinggal diam. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pun akhirnya direvisi, hal ini terkait relokasi sejumlah anggaran untuk menangani dampak pandemi virus corona di Indonesia.

Kita semua sepakat dan juga setuju, jika anggaran itu akhirnya direloaksi untuk kesehatan, jaring pengaman sosial alias social safety net, dan juga insentif ekonomi untuk UMKM akibat dampak dari virus corona.

Begitu pula yang dilakukan Bank Indonesia (BI), dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan. Hal ini dilakukan BI, tentu saja dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan juga nasional. 

Oleh karena itu, kita juga tentunya mendukung sikap BI, yang akan terus menempuh koordinasi dengan otoritas terkait sebagai implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif, sehingga makroprudensial aman terjaga.

Kita semua memang harus bekerja sama untuk mengatasi persoalan ini. Artinya, persoalan bangsa ini, tak bisa dilakukan sendiri-sendiri, entah itu Pemerintah sendiri, BI sendiri, atau masyarakat sendiri.

Sebagai masyarakat, kita percayakan Pemerintah dan juga Bank Indonesia untuk saling bekerja sama menelurkan kebijakan-kebijakan yang diharapkan bisa meringankan beban masyarakat, dan menjaga stabilitas sistem keuangan, sekaligus bisa kembali memutar roda perekonomian.

Sedangkan sebagai masyarakat, tentu saja kita harus  cerdas berperilaku, menjauhi kepanikan yang cenderung membuat kita kehilangan nalar, bersosial media secara sehat, tidak menyebarluaskan berita-berita yang jauh dari kebenaran atau hoaks, dan sebaiknya kita justru menyebarkan energi positif kepada masyarakat lainnya. Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sesuai kebutuhan, jangan berlebihan.

Budayakan kembali saling tolong-menolong dan juga gotong rotong di tengah masyarakat, tentu saja dalam batas-batas yang masih sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah. 

Wabah Corona ini merupakan wabah kita bersama. Kita semua bisa memutus rantai penularannya, jika kita mau mengikuti anjuran yang ditetapkan Pemerintah. Jangan egois!

Di saat-saat, seperti inilah, persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa tengah diuji. Jika kita semua mampu melewati ujian ini, seberkas sinar terang sudah tampak dari kejauhan. 

Semoga kita mampu menggapainya segera!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun