Mohon tunggu...
Syakira Fitriana (21107030128)
Syakira Fitriana (21107030128) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengajarkan Anak Membuat Pilihan Sejak Dini, Seberapa Pentingnya?

30 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:03 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Hargai pilihan anak. Ketika ruang lingkup pilihan sudah disepakati, alternatif pilihan sudah disodorkan pada anak, hargai hak pilihnya. Semisal si anak setuju untuk makan sayur antara bayam dengan sop dia memilih sop maka orang tua harus menghargai pendapatnya jangan malah mengegohkan pilihannya dengan berkata “bayam aja ya lebih sehat” kalimat itu membuat anak menyerah dan mengatakan “terserah aja deh mau sayur apa” dan dia merasa pilihannya sia-sia.

4. Mengajarkan konsekuensi dari pilihannya. Ketika sedang berada di restoran anak memilih makanan dan orang tua tau kalau itu tidak makanannya pedas sebagai orang tua memberi taunya tetapi keputusan akhir tetap anak yang menentukan. Kalo dia tetap memilih makanan pedas itu sebagai orang tua harus menghargainya karena anak tanpa sadar akan mengetahui konsekuensinya dia akan kepedasan.

Tetapi dalam memilih keputusan tidak semua diserahkan kepada anak, kadang sebagai orang tua juga bisa menggunakan alternative untuk mengenggokkan anak jika memang dirasa tidak tepat keputusan si anak tersebut. Sesuaikan dengan proprsi anak. Akan lebih baik saatmmmilih sesuatu sebagai orang tua untuk menanyakan alasan memilih pilihan tersebut karena tapa sadar akan membuat anak semakinberfikir kritis.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun