3. Hargai pilihan anak. Ketika ruang lingkup pilihan sudah disepakati, alternatif pilihan sudah disodorkan pada anak, hargai hak pilihnya. Semisal si anak setuju untuk makan sayur antara bayam dengan sop dia memilih sop maka orang tua harus menghargai pendapatnya jangan malah mengegohkan pilihannya dengan berkata “bayam aja ya lebih sehat” kalimat itu membuat anak menyerah dan mengatakan “terserah aja deh mau sayur apa” dan dia merasa pilihannya sia-sia.
4. Mengajarkan konsekuensi dari pilihannya. Ketika sedang berada di restoran anak memilih makanan dan orang tua tau kalau itu tidak makanannya pedas sebagai orang tua memberi taunya tetapi keputusan akhir tetap anak yang menentukan. Kalo dia tetap memilih makanan pedas itu sebagai orang tua harus menghargainya karena anak tanpa sadar akan mengetahui konsekuensinya dia akan kepedasan.
Tetapi dalam memilih keputusan tidak semua diserahkan kepada anak, kadang sebagai orang tua juga bisa menggunakan alternative untuk mengenggokkan anak jika memang dirasa tidak tepat keputusan si anak tersebut. Sesuaikan dengan proprsi anak. Akan lebih baik saatmmmilih sesuatu sebagai orang tua untuk menanyakan alasan memilih pilihan tersebut karena tapa sadar akan membuat anak semakinberfikir kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H