Mohon tunggu...
Syakira Fitriana (21107030128)
Syakira Fitriana (21107030128) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengajarkan Anak Membuat Pilihan Sejak Dini, Seberapa Pentingnya?

30 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:03 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Dapat mengembangkan cara berpikir anak

Jika sudah membiasakan anak membuat keputusan sedari kecil maka secara alamiah day dan cara berfikir mereka akan semakin berkembang, karena sedari kecil da sudah dibiasakan menggunakan logikanya untuk membuat keputusan yang menurut dia tepat

3. Bisa membuat anak memahami resiko sejak dini

Anak akan belajar tentang sebuah makna resiko sejak kecil. Membuat dia sadar semua yang dia putuskan semua ada resikonya, baik dan buruknya keputusan yang ia putuskan dari sebuah keputusannya merupakan resiko dari keputusannya. Hal ini membuat dia akan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan, ini jua sangat berpengaruh hingga dewasa nanti menjadikan kepribadian yang lebih hati-hati dan tidak asal sembarangan dalam memutuskan sesuatu.

4. Membuat tidak takut untuk melangkah

Anak yang dibiasakan oleh orang tuanya untuk menentukan pilihan sejak kecil biasanya menjadi sosok pribadi yang lebih berani untuk mengambil keputusan atau langkah. Karea dia tebiasa dengan resiko yang dia putuskan membuat membuatnya tidak takut untuk melangkah.

5. Membuat anak menjadi pribadi yang bijak

Sebagian besar orangtua mungkin takut membiarkan anak membuat keputusan sendiri karena ragu, namun percayalah bahwa membiasakan anak membuat keputusan sendiri mempunyai dampak yang bagus sepertianak jua akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Dalam mengajarkan anak membuat pilihan tentu saja harus ada bimbingan orang tua agar tidak sembarangan atau semaunya sendiri saat diizinkn memilih. Dapat diminimalisir dengan

1. Orang tua tetap mempertegas ruang lingkup pilihannya. Dalam proses itu orang tua mempertegas dengan cara contoh saat mau makan orang tua memberi 3 opsi menu makanan, otomatis dia (anak) akan tahu bahwa dia harus memilih salqh satu dari 3 opsi menu makanan yang ditawarkan orang tua.

2. Memberi alternatif kepada anak. Semisal saat dia makan tidak mau makan sayur, sebagai orang tua bisa memberikan alternatif dengan memberi penjelasan bahwa makan sayur juga penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Dan dengan memberikan opsi sayuran favorit anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun