"Aku sering di-bully kakak kelas, terutama saat MPLS. Trauma ini sempat membuatku nggak mau sekolah," ungkapnya.
Keberanian Amira muncul setelah masuk SMA dan bergabung dengan Gema Cita, organisasi di bawah Plan Indonesia yang memperjuangkan hak anak dan perempuan. Di sana, ia belajar cara menghadapi pelaku bullying dan mengenali berbagai bentuk kekerasan.
"Sekarang aku lebih berani mengatakan tidak dan speak up saat diperlakukan tidak baik. Penting juga untuk berani melapor agar pelaku tidak mengulang ke korban lain," jelasnya.
Kini, Amira menjadi peer educator, mengedukasi anak-anak tentang bahaya bullying dan pernikahan dini. Melalui Gema Cita, ia terus menyuarakan gerakan anti-bullying dan pemenuhan hak anak.
"Gema Cita mengedukasi anak untuk melawan kekerasan dan bullying. Aku ingin membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi semua," tutupnya.
Kisah Amira menginspirasi bahwa korban perundungan dapat bangkit dan menjadi agen perubahan. Lawan bullying dengan berani berkata tidak!
KESIMPULAN
Untuk mewujudkan pendidikan berkualitas sesuai dengan SDGs, penting untuk mengatasi perundungan di sekolah, yang menghambat proses belajar dan perkembangan siswa. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif memastikan setiap siswa dapat belajar tanpa rasa takut. Upaya ini memerlukan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Sekolah harus menerapkan kebijakan anti-perundungan, mendidik siswa tentang empati, dan memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara. Dengan melawan perundungan bersama, kita menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, di mana siswa merasa dihargai dan aman, serta membangun karakter dan keterampilan sosial yang mendukung pembangunan masyarakat yang lebih adil.
REFERENSI
Alvira Oktavia Safitri1*, V. D. (2022). Upaya Peningkatan Pendidikan Berkualitas di Indonesia: Analisis Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). JURNAL BASICEDU.
Bagaskara, B. (2023, juni 28). Cerita Amira, Dulu Jadi Korban Kini Melawan Perundungan. From detikJabar: https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6795907/cerita-amira-dulu-jadi-korban-kini-melawan-perundungan