Mohon tunggu...
syakira billa
syakira billa Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri jakarta

Saya berkomitmen untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren media, antusiasme yang tinggi dalam bidang desain dan fotografi, serta siap untuk berkolaborasi dalam tim yang berorientasi pada hasil untuk mencapai tujuan bersama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Pendidikan Berkualitas : Mengatasi Perundungan Di Sekolah

17 Desember 2024   21:25 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
murid sekolah - sumber Syakira

DAMPAK PERUNDUNGAN PADA SISWA

Dampak perundungan terhadap siswa sangat signifikan, seperti penurunan kepercayaan diri, kecemasan, depresi, hingga putus sekolah. Lingkungan yang tidak aman menghambat mereka untuk berkembang secara akademis dan sosial. Ketakutan menghadapi pelaku sering membuat korban absen, sehingga prestasi mereka menurun.

Secara sosial, korban perundungan cenderung menarik diri dan merasa terisolasi dari teman-temannya. Mereka kesulitan menjalin hubungan sosial yang sehat, yang berdampak pada hilangnya dukungan emosional dan perkembangan keterampilan interpersonal.

Dalam jangka panjang, perundungan dapat meninggalkan trauma mendalam seperti kecemasan kronis dan rasa tidak percaya diri. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman demi mendukung pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

CARA MENGATASI PERUNDUNGAN

Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Salah satu langkah utama yang dapat diambil adalah dengan membuat aturan anti-perundungan yang jelas dan tegas. Aturan ini harus mencakup larangan terhadap segala bentuk perundungan, prosedur pelaporan yang mudah diakses, serta sanksi yang sesuai bagi pelaku. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak negatif perundungan. Program seperti seminar, pelatihan, atau diskusi kelompok dapat membantu siswa memahami pentingnya sikap saling menghormati dan menciptakan budaya yang inklusif di lingkungan sekolah. 

  • Peran Orang Tua

Orang tua juga memiliki tanggung jawab besar dalam upaya mengatasi perundungan. Berbicara secara terbuka dengan anak tentang perundungan adalah langkah awal yang sangat penting. Orang tua perlu menjelaskan apa itu perundungan, bagaimana cara menghadapinya, dan mengapa hal tersebut harus dihindari. Selain itu, memberikan dukungan emosional kepada anak sangat diperlukan, baik untuk korban maupun pelaku perundungan. Anak yang merasa didukung oleh orang tuanya akan lebih percaya diri untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi dan mencari solusi bersama. 

  • Peran Siswa

Siswa juga berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Salah satu caranya adalah dengan menjadi teman yang baik bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan. Siswa yang bersikap ramah dapat membantu mengurangi risiko perundungan di sekolah. Selain itu, siswa juga perlu berani melaporkan jika melihat tindakan perundungan terjadi di sekitar mereka. Dengan melaporkan perundungan, siswa turut membantu menciptakan kesadaran dan memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk mengambil tindakan yang tepat.

KISAH INSPIRATIF MELAWAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH

Jika terjadi perundungan di sekolah, setiap individu harus memiliki keberanian untuk melawan dan mencegahnya. Salah satu kisah inspiratif datang dari Amira (17), seorang remaja asal Sukabumi yang berhasil bangkit dari trauma perundungan dan kini aktif melawan tindakan tersebut.

Ketika SMP pada 2020, ia kerap menjadi korban body shaming dan intimidasi oleh kakak kelasnya, bahkan sempat takut melanjutkan sekolah akibat trauma. Salah satu kejadian yang membekas adalah ketika ia didorong ke kolam oleh pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun