Dengan strategi city branding yang tepat, Payakumbuh tidak hanya akan meningkatkan citra internasionalnya, tetapi juga dapat memperkuat ekonomi lokal. Peningkatan jumlah wisatawan akan berdampak langsung pada pertumbuhan sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan kerajinan tangan. Selain itu, dengan meningkatnya permintaan terhadap produk rendang, UMKM lokal akan mendapatkan peluang besar untuk berkembang.
City branding sebagai "City of Randang" juga akan menarik minat investor asing untuk berinvestasi di sektor kuliner dan pariwisata. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Payakumbuh. Dalam jangka panjang, Payakumbuh dapat menjadi pusat inovasi kuliner dunia, tempat di mana tradisi dan modernitas bersatu untuk menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Strategi city branding Payakumbuh sebagai "City of Randang" adalah langkah visioner yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan citra kota di mata dunia, tetapi juga membangun ekonomi lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekayaan kuliner lokal, memperkuat infrastruktur, dan melibatkan masyarakat, Payakumbuh memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kuliner global yang menarik wisatawan dan investor dari berbagai penjuru dunia.
Keberhasilan strategi ini akan tergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta komitmen untuk menjaga keaslian budaya kuliner yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika berhasil, Payakumbuh tidak hanya akan dikenal sebagai "City of Randang," tetapi juga sebagai contoh sukses city branding di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H