1. Disney dan Pixar (2006): Sinergi yang Menguntungkan Dunia Hiburan
Salah satu contoh merger paling sukses dalam dunia hiburan adalah akuisisi Pixar oleh Disney pada tahun 2006. Pada saat itu, Pixar sudah menjadi pemimpin dalam animasi CGI dengan film-film seperti Toy Story dan Finding Nemo. Disney, yang sebelumnya mengandalkan animasi tradisional, mengalami penurunan kinerja di bidang ini.
Merger ini menciptakan sinergi yang sangat menguntungkan. Disney tidak hanya mendapatkan teknologi animasi mutakhir dari Pixar, tetapi juga talenta kreatifnya, termasuk Steve Jobs sebagai pemegang saham terbesar dan penasihat strategis. Setelah merger, Disney-Pixar merilis serangkaian film sukses seperti Cars, Up, dan Inside Out, yang berhasil mendominasi box office global.
Keberhasilan merger ini didorong oleh keselarasan visi antara kedua perusahaan serta pengelolaan transisi yang baik oleh manajemen. Disney tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga berhasil mengubah citra perusahaannya sebagai pemimpin dalam industri animasi digital.
2. Exxon dan Mobil (1999): Menciptakan Raksasa Energi Global
Merger antara Exxon dan Mobil pada tahun 1999 menjadi salah satu penggabungan terbesar dalam sejarah industri minyak dan gas, menciptakan ExxonMobil. Kedua perusahaan ini memiliki sejarah panjang dalam industri energi dan penggabungan mereka menghasilkan perusahaan dengan kekuatan yang luar biasa dalam hal cadangan minyak, jaringan distribusi, dan kapasitas produksi.
Keberhasilan merger ini ditopang oleh sinergi operasional yang besar, di mana kedua perusahaan saling melengkapi dalam hal aset dan kapasitas produksi. ExxonMobil menjadi perusahaan energi terbesar di dunia, dengan keuntungan besar dari pengurangan biaya operasional dan peningkatan efisiensi yang dihasilkan dari merger tersebut.
3. Glaxo Wellcome dan SmithKline Beecham (2000): Membangun Raksasa Farmasi
Merger antara Glaxo Wellcome dan SmithKline Beecham pada tahun 2000 membentuk GlaxoSmithKline (GSK), salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia. Pada saat itu, kedua perusahaan menghadapi tantangan besar dalam hal persaingan industri farmasi global yang semakin ketat, serta kebutuhan untuk mempercepat inovasi dalam pengembangan obat-obatan.
Merger ini berhasil karena keduanya memiliki portofolio produk yang saling melengkapi dan mampu mempercepat penelitian dan pengembangan obat-obatan baru. Selain itu, sinergi dari sumber daya yang digabungkan membantu meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi secara global. GlaxoSmithKline hingga kini menjadi salah satu pemain utama dalam industri farmasi dunia, terutama dalam pengembangan obat-obatan untuk penyakit kronis dan vaksin.
Kasus Gagal: Ketika Merger Tidak Berjalan Sesuai Harapan