Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (19): Peluang Indonesia dari Pajak dan Subsidi

25 Juni 2024   09:31 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

4. Meningkatkan Daya Saing Nasional

Negara yang memimpin dalam adopsi teknologi hijau dapat meningkatkan daya saing global mereka, menarik investasi asing dan menjadi pusat inovasi hijau.

Monetisasi dekarbonisasi melalui insentif pajak dan subsidi adalah strategi yang efektif untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon. Kebijakan ini tidak hanya membantu mencapai target iklim nasional dan internasional, tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan investasi hijau, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan biaya energi. Dengan belajar dari keberhasilan negara-negara lain, Indonesia dapat mengimplementasikan kebijakan serupa untuk memanfaatkan peluang dekarbonisasi dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Success Story Monetisasi Dekarbonisasi Melalui Insentif Pajak dan Subsidi

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon, berbagai negara telah menerapkan insentif pajak dan subsidi sebagai strategi untuk memonetisasi dekarbonisasi. Beberapa di antaranya telah berhasil menunjukkan hasil yang signifikan dan dapat menjadi contoh atau best practice yang layak ditiru. Berikut adalah beberapa cerita sukses dari berbagai negara yang telah berhasil memonetisasi dekarbonisasi melalui insentif pajak dan subsidi.

1. Jerman: Energiewende


Kebijakan: Jerman telah menjadi salah satu pelopor dalam transisi energi melalui program "Energiewende" yang ambisius. Pemerintah Jerman memberikan berbagai insentif pajak dan subsidi untuk mendorong penggunaan energi terbarukan.

Implementasi:

  • Feed-in Tariffs (FiT): Skema FiT di Jerman memberikan pembayaran tetap kepada produsen energi terbarukan untuk setiap unit listrik yang mereka hasilkan dan masukkan ke dalam jaringan listrik. Hal ini menciptakan insentif yang kuat bagi individu dan perusahaan untuk berinvestasi dalam energi surya dan angin.
  • Kredit Pajak: Pemerintah memberikan kredit pajak untuk investasi dalam teknologi energi terbarukan, yang mengurangi beban pajak bagi perusahaan yang berpartisipasi dalam proyek-proyek hijau.
  • Subsidi: Subsidi langsung diberikan untuk instalasi panel surya di rumah tangga dan bangunan komersial.

Hasil:

  • Peningkatan Kapasitas Energi Terbarukan: Jerman telah melihat peningkatan dramatis dalam kapasitas energi terbarukan. Pada 2020, lebih dari 40% listrik Jerman berasal dari sumber terbarukan, meningkat dari sekitar 6% pada tahun 2000.
  • Pengurangan Emisi: Emisi CO2 per kapita telah menurun secara signifikan di Jerman, membantu negara ini mendekati target iklim nasional dan internasional.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Program ini juga menciptakan ratusan ribu pekerjaan di sektor energi terbarukan, mulai dari manufaktur hingga instalasi dan pemeliharaan.

2. Amerika Serikat: Production Tax Credit (PTC) dan Investment Tax Credit (ITC)

Kebijakan: Amerika Serikat telah menggunakan Production Tax Credit (PTC) dan Investment Tax Credit (ITC) untuk mendorong investasi dalam energi terbarukan, terutama di sektor angin dan surya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun