Peluang:
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): Pembangunan PLTA skala besar dan kecil di berbagai sungai dan aliran air.
- Micro-hydro: Pengembangan pembangkit listrik mikro-hidro di desa-desa terpencil.
Manfaat:
- Stabilitas Pasokan Energi: Penyediaan listrik yang stabil dan berkelanjutan.
- Pengendalian Banjir dan Irigasi: Bendungan hidro dapat membantu dalam pengendalian banjir dan irigasi pertanian.
4. Biomassa
Indonesia memiliki banyak limbah organik dari sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan yang dapat digunakan sebagai sumber energi biomassa.
Peluang:
- Pembangkit Listrik Biomassa: Menggunakan limbah pertanian dan perkebunan untuk menghasilkan listrik.
- Biofuel: Produksi biofuel dari minyak kelapa sawit dan tanaman lain yang berpotensi.
Manfaat:
- Pengurangan Limbah: Mengurangi jumlah limbah organik yang dibuang.
- Pendapatan dari Penjualan Energi: Menjual listrik dan biofuel yang dihasilkan.
Strategi Monetisasi Energi Terbarukan di Indonesia
1. Kebijakan dan Insentif Pemerintah
Pemerintah dapat mendorong investasi dalam energi terbarukan melalui kebijakan yang mendukung dan insentif finansial.
Contoh:
- Subsidi dan Kredit Pajak: Memberikan subsidi dan kredit pajak untuk proyek energi terbarukan.
- Regulasi yang Mendukung: Mengimplementasikan regulasi yang memudahkan pengembangan proyek energi terbarukan, seperti izin pembangunan dan standar teknis.
2. Kemitraan Publik-Swasta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!