Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berapa Idealnya Rasio Pajak dalam PDB Kita?

11 Juni 2024   12:35 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:44 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Negara-negara Nordik, yang terkenal dengan layanan publiknya yang luas dan berkualitas, bahkan memiliki rasio yang lebih tinggi, sekitar 40-50%.

Sebaliknya, negara-negara berkembang biasanya memiliki rasio pajak yang lebih rendah, sering kali di bawah 20%. 

Menurut data dari Bank Dunia, rasio pajak rata-rata di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah berkisar antara 10-20%. Indonesia, misalnya, memiliki rasio pajak sekitar 10% dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan ruang untuk peningkatan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasio Pajak

  1. Tingkat Perkembangan Ekonomi: Negara-negara dengan ekonomi yang lebih maju cenderung memiliki rasio pajak yang lebih tinggi karena mereka memiliki basis pajak yang lebih luas dan lebih banyak sumber daya untuk mengelola sistem perpajakan yang efektif.
  2. Struktur Ekonomi: Negara dengan ekonomi yang lebih terdiversifikasi biasanya memiliki rasio pajak yang lebih tinggi. Sebaliknya, negara yang sangat bergantung pada sektor informal atau industri tertentu mungkin mengalami kesulitan dalam mengumpulkan pajak yang cukup.
  3. Kebijakan dan Administrasi Pajak: Kebijakan pajak yang efektif dan administrasi yang efisien sangat penting untuk mencapai rasio pajak yang ideal. Ini termasuk kemampuan pemerintah untuk menegakkan kepatuhan pajak dan mengurangi penghindaran pajak.
  4. Tingkat Kepatuhan Pajak: Kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak sangat mempengaruhi rasio pajak. Pendidikan dan kesadaran pajak yang tinggi dapat membantu meningkatkan kepatuhan.

Rasio Pajak yang Ideal

Menentukan rasio pajak yang ideal memerlukan keseimbangan antara kebutuhan pendapatan pemerintah dan dampak pajak terhadap perekonomian. Rasio pajak yang terlalu rendah mungkin tidak mencukupi untuk membiayai layanan publik yang diperlukan, sementara rasio yang terlalu tinggi dapat menekan aktivitas ekonomi dan mengurangi insentif untuk berinvestasi dan bekerja.

Beberapa ahli ekonomi menyarankan bahwa rasio pajak yang ideal untuk negara berkembang seperti Indonesia berkisar antara 15-20%. Ini didasarkan pada kebutuhan untuk membiayai pengeluaran publik yang penting tanpa membebani ekonomi secara berlebihan. 

Menurut International Monetary Fund (IMF), rasio pajak minimal 15% dari PDB diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan.

Strategi Meningkatkan Rasio Pajak

Untuk mencapai rasio pajak yang ideal, pemerintah perlu menerapkan berbagai strategi, antara lain:

  1. Reformasi Kebijakan Pajak: Mengembangkan kebijakan pajak yang adil dan efisien, termasuk memperluas basis pajak dan mengurangi penghindaran pajak.
  2. Peningkatan Administrasi Pajak: Meningkatkan kapasitas administrasi pajak melalui digitalisasi, pelatihan, dan peningkatan sistem pengumpulan pajak.
  3. Edukasi dan Kesadaran Pajak: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak dan manfaatnya bagi pembangunan nasional.
  4. Insentif dan Penegakan Hukum: Memberikan insentif bagi kepatuhan pajak dan menegakkan hukum secara tegas terhadap pelanggaran pajak.

Menentukan rasio pajak yang ideal dalam PDB suatu negara adalah tugas kompleks yang memerlukan pertimbangan berbagai faktor. Sementara standar rasio pajak bervariasi antar negara, umumnya, rasio pajak yang berkisar antara 15-20% dianggap ideal untuk negara berkembang. Meningkatkan rasio pajak memerlukan reformasi kebijakan, peningkatan administrasi, dan edukasi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun