1. Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak signifikan terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, salah satu fokus utama RAPBN 2025 adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi. Pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan dana yang signifikan untuk sektor kesehatan, termasuk penguatan sistem kesehatan dan vaksinasi, serta stimulus ekonomi untuk sektor-sektor yang terdampak.
2. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas dalam RAPBN 2025. Proyek-proyek strategis seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur digital diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam infrastruktur juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
RAPBN 2025 mengalokasikan dana yang signifikan untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Pemerintah menyadari pentingnya kualitas sumber daya manusia yang unggul dan sehat untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Program-program pendidikan vokasional, beasiswa, dan peningkatan fasilitas kesehatan menjadi fokus utama.
4. Penguatan Sektor Pertanian dan UMKM
Sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapat perhatian khusus dalam RAPBN 2025. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui modernisasi dan dukungan teknologi, serta memberikan berbagai insentif dan akses pembiayaan bagi UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Analisis Dampak RAPBN 2025
1. Stabilitas Ekonomi Makro
Menurut teori Keynesian, pengeluaran pemerintah yang besar dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, terutama dalam kondisi resesi atau pemulihan ekonomi. RAPBN 2025, dengan fokus pada stimulus ekonomi dan investasi infrastruktur, diharapkan dapat mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan menurunkan tingkat pengangguran.