Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Prabowo Effect" dan RAPBN 2025

5 Juni 2024   17:31 Diperbarui: 5 Juni 2024   17:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Tantangan Defisit Anggaran

Salah satu tantangan yang dihadapi RAPBN 2025 adalah defisit anggaran. Dengan alokasi dana yang besar untuk berbagai sektor, pemerintah perlu memastikan bahwa pengeluaran ini tidak menyebabkan peningkatan utang yang tidak terkendali. Teori ekonomi klasik menekankan pentingnya menjaga keseimbangan anggaran untuk mencegah inflasi dan menjaga kepercayaan investor.

3. Dampak Sosial

RAPBN 2025 juga berpotensi membawa dampak sosial yang signifikan. Investasi dalam pendidikan dan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial. Namun, implementasi program-program ini memerlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar mencapai sasaran.

4. Keberlanjutan Lingkungan

Dalam konteks perubahan iklim, RAPBN 2025 juga mencakup alokasi dana untuk proyek-proyek ramah lingkungan. Pemerintah berupaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap kebijakan dan program yang direncanakan. Ini sejalan dengan teori pembangunan berkelanjutan yang menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.

Data dan Proyeksi Ekonomi

Menurut data dari Kementerian Keuangan, RAPBN 2025 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke angka 5-6%. Alokasi anggaran terbesar akan disalurkan ke sektor pendidikan (20%), kesehatan (15%), dan infrastruktur (25%). Pendapatan negara diproyeksikan mencapai Rp 2.500 triliun, sementara belanja negara diperkirakan sebesar Rp 3.000 triliun, menghasilkan defisit anggaran sebesar Rp 500 triliun.

RAPBN 2025 menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan global. Dengan fokus pada pemulihan ekonomi pasca pandemi, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta penguatan sektor pertanian dan UMKM, diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, tantangan seperti defisit anggaran dan implementasi program perlu dikelola dengan hati-hati untuk memastikan keberhasilan RAPBN 2025.

Daftar Pustaka

  1. Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Laporan Ekonomi Indonesia 2023. Jakarta: BPS.
  2. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). Nota Keuangan dan RAPBN 2025. Jakarta: Kementerian Keuangan.
  3. Keynes, J.M. (1936). The General Theory of Employment, Interest, and Money. London: Macmillan.
  4. Smith, A. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. London: W. Strahan and T. Cadell.
  5. United Nations. (1987). Our Common Future. Report of the World Commission on Environment and Development.
  6. Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Laporan Ekonomi Indonesia 2023. Jakarta: BPS.
  7. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). Nota Keuangan dan RAPBN 2025. Jakarta: Kementerian Keuangan.
  8. Keynes, J.M. (1936). The General Theory of Employment, Interest, and Money. London: Macmillan.
  9. Smith, A. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. London: W. Strahan and T. Cadell.

Lampiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun