Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Analisis Ketahanan Pangan ASEAN

24 Mei 2024   15:19 Diperbarui: 24 Mei 2024   15:23 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Teori Permintaan dan Penawaran

  • Deskripsi: Teori ini menjelaskan bagaimana harga dan kuantitas barang ditentukan oleh interaksi antara permintaan konsumen dan penawaran produsen.
  • Relevansi: Pemahaman tentang dinamika pasar pangan dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.

4. Teori Perdagangan Internasional

  • Deskripsi: Teori ini menjelaskan manfaat perdagangan internasional dan bagaimana negara-negara dapat saling menguntungkan melalui spesialisasi dan perdagangan.
  • Relevansi: Perdagangan intra-regional dan internasional dapat memperkuat ketahanan pangan dengan memungkinkan negara-negara mengimpor pangan saat mengalami defisit produksi.

5. Teori Inovasi dan Teknologi

  • Deskripsi: Teori ini menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi.
  • Relevansi: Adopsi teknologi baru di bidang pertanian dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi ketergantungan pada kondisi cuaca yang tidak menentu.

Fenomena Terkini Ketahanan Pangan di ASEAN

1. Dampak Pandemi COVID-19

  • Fenomena: Pandemi mengganggu rantai pasokan pangan global, meningkatkan harga pangan, dan mengancam ketahanan pangan di banyak negara ASEAN.
  • Analisis: Situasi ini menguji teori permintaan dan penawaran serta menyoroti pentingnya diversifikasi sumber pangan dan kerjasama regional untuk mengatasi gangguan pasokan.

2. Perubahan Iklim

  • Fenomena: Perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam, yang mengancam produksi pangan di ASEAN.
  • Analisis: Teori Malthusian dan teori inovasi dan teknologi relevan dalam konteks ini. Adaptasi teknologi pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim menjadi semakin penting.

3. Teknologi Pertanian

  • Fenomena: Peningkatan adopsi teknologi pertanian seperti pertanian presisi dan bioteknologi di beberapa negara ASEAN.
  • Analisis: Teori inovasi dan teknologi terbukti relevan, dengan hasil panen meningkat dan efisiensi produksi yang lebih baik. Namun, masih ada kesenjangan dalam adopsi teknologi di berbagai negara ASEAN.

4. Urbanisasi dan Perubahan Pola Konsumsi

  • Fenomena: Urbanisasi mengubah pola konsumsi dengan peningkatan permintaan terhadap makanan olahan dan produk hewani.
  • Analisis: Teori permintaan dan penawaran membantu memahami perubahan ini, sementara diversifikasi produksi pangan dan pengelolaan distribusi menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan.

5. Kerjasama Regional dan Internasional

  • Fenomena: Inisiatif seperti ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) membantu mengatasi krisis pangan regional.
  • Analisis: Teori perdagangan internasional dan kerjasama regional menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam memastikan ketahanan pangan. Program seperti APTERR meningkatkan stabilitas pasokan pangan di kawasan.

Kesenjangan Antara Teori dan Praktik

1. Implementasi Teknologi

  • Teori: Teori inovasi dan teknologi menyarankan bahwa adopsi teknologi baru dapat meningkatkan produksi pangan.
  • Kenyataan: Meskipun ada peningkatan adopsi teknologi di beberapa negara, masih ada kesenjangan signifikan dalam penerapan teknologi canggih di seluruh ASEAN. Faktor seperti akses terhadap pendidikan dan sumber daya finansial mempengaruhi adopsi teknologi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun