Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan untuk Negara Berkembang

13 Mei 2024   19:52 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:08 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salah satu peluang utama yang ditawarkan oleh ekonomi digital bagi negara berkembang adalah akses pasar global yang lebih luas. Dengan infrastruktur teknologi yang semakin terjangkau dan tersedia, perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di negara-negara berkembang dapat mengakses pasar internasional dengan lebih mudah melalui platform e-commerce dan layanan online lainnya. Hal ini dapat meningkatkan ekspor barang dan jasa mereka, serta mengurangi ketergantungan pada pasar lokal yang mungkin terbatas.

Ekonomi digital membuka pintu bagi negara-negara berkembang untuk mengakses pasar global dengan lebih luas dan mudah daripada sebelumnya. Konsep ini didorong oleh teori perdagangan internasional, terutama konsep keunggulan komparatif oleh David Ricardo, yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki keunggulan dalam produksi suatu barang atau jasa tertentu. 

Dalam konteks ekonomi digital, keunggulan komparatif dapat diperluas melalui pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan produk dan jasa ke pasar global.

Salah satu cara utama di mana ekonomi digital memperluas akses pasar global bagi negara berkembang adalah melalui platform e-commerce. Platform seperti Amazon, Alibaba, dan eBay memungkinkan produsen dari negara-negara berkembang untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen di seluruh dunia. Ini memberikan kesempatan yang sama bagi produsen kecil dan menengah di negara berkembang untuk bersaing secara global dengan perusahaan besar.

Teori "New Trade Theory" oleh Paul Krugman juga mendukung gagasan bahwa ekonomi digital dapat membuka akses pasar global yang lebih luas. Teori ini menyoroti pentingnya skala ekonomi dan diferensiasi produk dalam perdagangan internasional. Melalui platform e-commerce dan teknologi digital lainnya, produsen di negara berkembang dapat mencapai efisiensi skala yang lebih besar dalam produksi dan distribusi produk mereka, serta menghasilkan produk yang lebih diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan pasar global yang beragam.

Selain itu, ekonomi digital juga mengurangi hambatan perdagangan yang ada dalam perdagangan internasional. Konsep "borderless economy" dalam ekonomi digital menghapus batasan geografis dan birokrasi yang seringkali menjadi hambatan dalam perdagangan internasional tradisional. Hal ini memungkinkan perusahaan dari negara berkembang untuk mengirimkan produk mereka ke pasar global dengan lebih cepat dan efisien, tanpa perlu khawatir tentang proses pengiriman dan kepabeanan yang rumit.

Contoh nyata dari peluang akses pasar global dalam ekonomi digital bagi negara berkembang adalah suksesnya perusahaan teknologi India seperti Tata Consultancy Services (TCS) dan Infosys dalam menyediakan layanan IT dan konsultasi ke perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Melalui pemanfaatan teknologi digital, perusahaan-perusahaan ini mampu mengakses pasar global dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar dari negara maju.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekonomi digital memberikan peluang yang signifikan bagi negara berkembang untuk mengakses pasar global yang lebih luas. 

Melalui pemanfaatan teknologi digital, negara-negara berkembang dapat memperluas jangkauan produk dan jasa mereka ke pasar global, meningkatkan daya saing mereka dalam perdagangan internasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Teori ekonomi perdagangan internasional, khususnya teori keunggulan komparatif oleh David Ricardo, mendukung gagasan bahwa ekonomi digital dapat menjadi sarana bagi negara berkembang untuk meningkatkan spesialisasi produksi mereka dalam sektor-sektor di mana mereka memiliki keunggulan komparatif. 

Dengan memanfaatkan teknologi digital, negara-negara berkembang dapat fokus pada produksi barang dan jasa yang lebih cocok dengan sumber daya dan keterampilan yang dimiliki, sehingga meningkatkan daya saing global mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun