Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kehancuran PSSI Akibat Kediktaktoran Tangan Besi Nurdin Halid

30 Maret 2011   23:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16 4256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal Nurdin Halid. Dia adalah seorang tokoh di negeri ini yang memiliki kreadifitas sangat kontroversial di mata publik negeri ini.  Berbagai kasus kriminalitas banyak disandangnya sebelum dirinya menjabat berbagai ketua umum di lembaga dan organisasi yang ada di Indonesia.

Pada 16 Juli 2004, dia ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal. Ia kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Hampir setahun kemudian pada tanggal 16 Juni 2005, dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan.

Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin dua tahun penjara. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang gula impor pada September 2005, namun dakwaan terhadapnya ditolak majelis hakim pada 15 Desember 2005 karena berita acara pemeriksaan (BAP) perkaranya cacat hukum. Selain kasus ini, ia juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005. Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Nurdin terpilih sebagai Ketua PSSI pada tahun 2003. Ia dikenal sebagai ketua PSSI yang kontroversial. Dia menjalankan organisasi dari balik terali besi penjara, mengumumkan ide menaturalisasikan pemain asing, menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi, menentang penghentian pengucuran dana APBD untuk klub, dan mengurangi sanksi Persebaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara besar-besaran (dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang).

Kemudian pada  13 Agustus 2007, Ia kembali divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng.Berdasarkan standar statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepak bola nasional.

Karena alasan tersebut, Nurdin didesak untuk mundur dari berbagai pihak  Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI saat itu),Ketua KONI,dan bahkan FIFAmenekan Nurdin untuk mundur. FIFA bahkan mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI jika tidak diselenggarakan pemilihan ulang ketua umum.

Akan tetapi Nurdin bersikeras untuk tidak mundur dari jabatannya sebagai ketua PSSI, dan tetap menjalankan kepemimpinan PSSI dari balik jeruji penjara.Agar tidak melanggar statuta PSSI, statuta mengenai ketua umum yang sebelumnya berbunyi "harus tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal" (“They..., must not have been previously found guilty of a criminal offense....") diubah dengan menghapuskan kata "pernah" ( "have been previously") sehingga artinya menjadi "harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal" ("... must not found guilty of a criminal offense...").Setelah masa tahanannya selesai, Nurdin kembali menjabat sebagai ketua PSSI.

Sifat dan watak buruknya Nurdin Halid sungguh mencerminkan watak tokoh antagonis dalam sebuah film apapun jenisnya. Keras kepala, tidak bisa mengendalikan diri, emosional, dan merasa dirinya paling kuat, hebat serta paling terkenal di negeri ini. Memang kita akui Nurdin Halid sangat tenar, tetapi ketenarannya tidak diimbangi dengan pola pikirnya yang intelektual maupun akademis. Sungguh memalukan sifat dan watak tokoh yang satu ini bagi kita semua. Kediktaktoran dan tidak moderatnya dalam berpikir membuat banyak orang tidak menyukai, terutama pada kebijakan-kebijakannya di setiap lembaga atau organisasi yang di pimpinannya.

Tentunya kita semua masih ingat dengan terselenggaranya piala AFF Suzuki 2010 tahun lalu, Nurdin Halid mengklaim sukses tim nasional Indonesia pada Piala Suzuki AFF 2010 adalah karya Partai Golkar.  Hal ini bertentangan dengan Statuta FIFA yang melarang keras politisasi sepak bola.Pernyataan tersebut dikecam oleh beberapa pihak, termasuk Sekretaris PSSIdan Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung.

13015262671420237969
13015262671420237969

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun