Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Maheswara: Dendam Ratu Siluman (Chapter 4)

4 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   12:01 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Khikhikhikhi sudah berakhir. Kalian semua. Habisi dia. Aku masih ada urusan penting lainnya khikhikhikhi." Ajisana Mahardika berjalan meninggalkan Dyah Asih yang terpojok. Sekarang dia berjalan menuju singgasana, "Khikhikhikhi aku sudah menunggu untuk saat-saat ini." Ajisana Mahardika mendaratkan dirinya di singgasana yang begitu nyaman.

Sementara itu Dyah Asih yang dihadapkan dengan pasukan siluman berusaha untuk bangkit dan melawan. "Penghinaan ini.. Akan aku balaskan!" Dyah Asih kembali bangkit, dengan sisa kekuatannya dia melawan pasukan siluman.

"Khikhikhikhi sungguh pemandangan yang menyedihkan. Melihat seorang Ratu- maksudku mantan Ratu yang begitu angkuh kini jadi bulan-bulanan khikhikhikhi betapa menyedihkannya." ejek Ajisana Mahardika dari singgasana.

Dyah Asih masih berdiri melawan, entah sampai kapan dia akan terus melawan, "Akan aku bunuh kau Ajisana keparat!"

'bruak!'

Pintu ruang singgasana sekali lagi didobrak. Terlihat seorang pria berlari karena dikejar oleh pasukan siluman, "Siapa lagi ini?! Orang suruhan Ajisana keparat?! Sial!!" gumam Dyah Asih kesal.

"Eh siapa dia?" Ajisana Mahardika kebingungan.

Pria itu berlari kearah Dyah Asih, menghabisi pasukan siluman yang menyerang Dyah Asih, "Kau tak apa-apa Nyai? Aku akan menyelamatkanmu dari sini!" pria itu melingkarkan tangannya di pinggang Dyah Asih, membawanya pergi dari ruang singgasana yang penuh dengan siluman.

"Hei turunkan aku! Kau manusia bodoh! Beraninya menyentuhku!" racau Dyah Asih.

Pria itu semakin mengencangkan tangannya, membuat Dyah Asih yang sudah kelelahan tak bisa lagi melawan.

Sementara itu Ajisana Mahardika masih kebingungan atas apa yang sudah terjadi barusan, "Siapa tadi ya? Eiii itu tidak penting! Pasukan. Ikuti Dyah Asih! Jangan biarkan dia lolos!" perintah Ajisana Mahardika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun