Jarak Kerajaan Tirtapura dengan Hutan Kertasura tidaklah jauh tetapi medan yang dihadapi sungguh tak biasa. Membuat orang yang ingin bepergian harus menyiapkan perbekalan yang banyak.
Saat ini Maheswara dan Dyah Asih sudah hampir sampai ke Kerajaan Tirtapura, namun kali ini ada sesuatu yang menghalangi perjalanan mereka.
"Aliran energi ini. Siluman!" Dyah Asih yang menyadari keberadaan siluman segera menyiapkan kekuatannya.
"Yang benar saja, di saat seperti ini." Maheswara bangkit dengan malas.
"Kau tidak bisa bersembunyi dari ku siluman bodoh!" ujar Dyah Asih sembari menghentakkan kaki nya ke tanah.
Hentakkan kaki Dyah Asih berhasil menggetarkan tanah dan membuat lubang besar, mengakibatkan pasir yang ada terhisap ke dalamnya.
"Aku bisa merasakan energi nya tapi aku tak bisa melihatnya. Kemampuan menghilangkan diri ya? Hmph trik murahan." Gumam Dyah Asih. "Disitu ya. Kena kau!" Dyah Asih menembakkan peluru energi yang berhasil mengenai sesuatu yang tak terlihat.
"Cih ternyata Ratu Siluman itu adalah orang yang kuat hah. Aku salah perhitungan." ucap sebuah suara tanpa bentuk.
"Siapa kau? Kau pasti suruhan Ajisana kan?! Tunjukkan dirimu, akan kuhabisi kalian satu-persatu." ancam Dyah Asih.
"Aku tidak sebodoh itu untuk menunjukkan diri ku. Sebelum kau menghabisi kami, aku duluan yang akan menghabisi mu hahaha-- oi apa ini?!" suara itu perlahan menunjukkan wujudnya tatkala Maheswara menyiram nya dengan air yang mereka bawa.
"Heeh.. Kelihatan tuh. Hyaah!" Maheswara menendang bokong si suara tanpa wujud membuatnya terdorong ke arah Dyah Asih dan langsung disambut Dyah Asih dengan mencekik leher dari si suara tanpa wujud itu.