Tokoh masyarakat seperti kepala desa dan tokoh agama perlu dilibatkan untuk memberikan teladan dan himbauan kepada warga agar anak-anaknya bersekolah setinggi mungkin.
Peningkatan kualitas dan layanan pendidikan di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur pun harus terus dilakukan.
Sarana dan prasarana sekolah yang memadai serta proses belajar mengajar yang berkualitas dapat meningkatkan minat belajar siswa.Â
Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkala juga diperlukan agar guru mampu menciptakan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan.
Dengan pendidikan yang berkualitas, diharapkan siswa semangat dalam belajar dan risiko putus sekolah berkurang.
Perlu dicatat bahwa upaya pencegahan putus sekolah harus dimulai sedini mungkin, bahkan sejak jenjang pendidikan dasar.
Apabila anak sudah terbiasa rajin belajar dan menyenangi sekolah sejak SD dan SMP, maka risiko putus sekolah di jenjang SMA/SMK akan jauh berkurang.Â
Oleh karena itu, koordinasi dan kerja sama antara satuan pendidikan mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA/SMK perlu dibangun. Dengan begitu, upaya mencegah putus sekolah dapat dilakukan sedini mungkin secara komprehensif dan berkelanjutan.
Demikianlah beberapa analisis dan tanggapan saya terkait fenomena putus sekolah yang terjadi di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.
Berbagai faktor penyebabnya perlu dicermati, dan upaya pencegahan serta penanganan perlu dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh berbagai pihak.Â
Putus sekolah bukan semata tanggung jawab individu pelajar, melainkan tanggung jawab bersama yang harus dituntaskan demi masa depan generasi dan bangsa yang lebih baik.