# Kulit buah, seperti kulit pisang, kulit apel, dan kulit mangga.
# Sayuran, seperti daun bayam, daun sawi, dan daun bawang.
# Daun-daunan, seperti daun pisang, daun pepaya, dan daun nangka.
Limbah organik ini mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Oleh karena itu, pupuk organik dapat menyuburkan tanaman.
Pemilahan limbah dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan alat. Jika dilakukan secara manual, limbah organik dapat dipisahkan dari limbah anorganik berdasarkan sifat fisiknya. Limbah organik biasanya bersifat basah dan mudah terurai, sedangkan limbah anorganik bersifat kering dan tidak mudah terurai.
2. Cuci bersih limbah organik
Cuci bersih limbah organik untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida. Proses pencucian ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa pupuk organik yang dihasilkan nantinya bersih dan aman bagi tanaman.
Kotoran yang terkandung dalam limbah organik dapat berasal dari sisa-sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan yang kita konsumsi sehari-hari. Kotoran ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan kualitas hasil panen.
Sisa pestisida yang terkandung dalam limbah organik juga dapat berbahaya bagi tanaman. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Namun, pestisida yang tidak digunakan dengan benar dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.
Untuk mencuci limbah organik, gunakan air mengalir hingga bersih. Cucilah limbah organik dengan hati-hati agar tidak hancur. Jika limbah organik sudah cukup bersih, tiriskan airnya hingga benar-benar kering.
3. Cincang atau tumbuk limbah organik
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya