Mohon tunggu...
Syahnan Phalipi
Syahnan Phalipi Mohon Tunggu... Konsultan - CEO at Java Lawyer International

Experienced Chief Executive Officer with a demonstrated history of working in the legal services industry. Skilled in Negotiation, Management, Mergers Acquisitions, Marketing Strategy, and Business Strategy. Strong business development professional with a Doctor of Philosophy (Ph.D.) focused in Economic, Management Law Faculty from University of Trisakti.

Selanjutnya

Tutup

Money

Isu Strategis Ekonomi Indonesia

7 Januari 2020   12:50 Diperbarui: 7 Januari 2020   12:54 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mari kita intip data yang disajikan oleh Standard Chatered. yang membuat kita seharusnya lebih yakin dan percaya bahwa didepan mata sangat terbuka peluang untuk Indonesia melesat tentunya apabila sukses menglola momentum tersebut dengan strategi yang jitu.   

Sebanyak 7 dari 10 negara berkembang diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Hal ini berdasarkan proyeksi jangka panjang yang dirilis Standard Chartered Plc. Dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/1/2019), peringkat tersebut didasarkan pada nominal produk domestik bruto ( PDB) berdasarkan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP).

Pada tahun 2030, China akan menjadi negara ekonomi terbesar di dunia. Adapun India akan lebih besar ekonominya ketimbang AS dan Indonesia akan menduduki posisi keempat.

"Proyeksi jangka panjang kami didasarkan pada satu prinsip penting, (yaitu) porsi negara terhadap PDB dunia pada akhirnya harus menyatu dengan porsi mereka terhadap populasi dunia, didorong oleh konvergensi PDB per kapita antara negara maju dan berkembang," kata ekonom Standard Chartered yang dipimpin oleh David Mann. Pada tahun 2018 lalu, porsi Asia terhadap PDB dunia mencapai 28 persen, naik dibandingkan 20 persen pada tahun 2010.

Akan tetapi, angka ini diprediksi kembali melonjak menjadi 35 persen pada tahun 2030. Berikut ini adalah 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030 menurut proyeksi Standard Chartered. China (Nominal PDB 64,2 triliun dollar AS) India (Nominal PDB 46,3 triliun dollar AS) AS (Nominal PDB 31 triliun dollar AS) Indonesia (Nominal PDB 10,1 triliun dollar AS) Turki (Nominal PDB 9,1 triliun dollar AS) Brasil (Nominal PDB 8,6 triliun dollar AS) Mesir (Nominal PDB 8,2 triliun dollar AS) Rusia (Nominal PDB 7,9 triliun dollar AS) Jepang (Nominal PDB 7,2 triliun dollar AS) Jerman (Nominal PDB 6,9 triliun dollar AS)

Apa saja isu ekonomi itu?

Manakala awal tahun ini Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global menurun dari 3% pada tahun 2018 menjadi 2.9% tahun 2019, penyebabnya diperkirakan melemahnya aktivitas perdagangan dan manufaktur dunia serta masih berlanjutnya ketegangan perdagangan seperti antara Negara Cina dan Amerika begitu juga negera-negara berkembang bahkan negara besar pun masih menghadapi tekanan pasar keuangan.

Beberapa isu ekonomi yang berkembang antara lain:

  • Human Capital, 2.Perkembangan Informasi, komunikasi dan teknologi (ICT), 3. Fintech,4. Nilai Tukar, 5. Keuangan global, 6. Geo politik, 7. Kemiskinan, 8. Kesenjangan, 9. Perang dagang,      10. Perdagangan antar Negara,

Lebih spesifik lagi, apa saja isu-isu perekonomian Indonesia dan sekalian strateginya untuk menjadi pemenang gobal setidaknya untuk sepuluh tahun kedepan.

  • Human Capital Management (HCM),
  • Kompetensi  apa saja yang kita miliki dan keterampilan apa saja yang kita butuhkan saat ini serta masa datang, bagaimana cara meningkatkan skill tersebut  secara berkelanjutan, tentu saja salah satunya adalah mensertifikasi secara keseluruhan  sumberdaya manusia Indonesia agar daya saing selalu miningkat, program pembelajar seumur hidup bahkan untuk kaum lansia termasuk parasahabat disabel yang terus bertambah.
  • Perkembangan ICT,
  • EraTeknologi Revulusi ndustri 4.0 menjadi momentum untuk menyiapkan strategi di semua aspek ekonomi  supaya compliance terhadap Sembilan pilar 4,0 tersebut  yaitu:  Internet of things (IoT), Cyber Security, Cloud (Komputasi awan), Big Data Analyticss, simulation & Augmanted Reality, Additive Manufacturing sering disebut 3D printing, Supply Chain disebut dengan rantai pasoik atau rantai suplai, Autonomus Robot  (robot otonom), Horizontal & vertical Intergration  poi ini bisa berbahaya apabila mengarah pada monopoli, bahkan apabila kita tidak menyiapkan strategi yang unggul dalam menyikapi era 4,0 tersebut besar kemungkinan justru menjadi ancaman yang  merugikan, supaya perkebangan ICT dapat termanfaatkan mutlak harus berkolaborasi dengan ICT itu secara berkelanjutan.
  •  
  • Fintech,
  • Strategi terbaik untuk Indonesia adalah membuat regulasi yang memungkinkan industri  keuangan semakin bertumbah berkembang efektif serta efisien sesuai tuntutan global harus bersinergi dan berkolaborasi dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Koperasi Simpan Pinjam(KSP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT) serta lembaga keuangan UMKM lainnya, namun harus tetap aman dan menguntungkan rakyat banyak, jangan sampai seperti rentenir yang diformalkan.
  • Nilai tukar rupiah,
  • Boleh saja melirik Cina yang justru pernah menurunkan nilai tukar mata uangnya untuk meningkatkan kinerja ekspor mereka, , namun bagaimana tentang rupiah, apabila produk tujuan ekpor kita sudah banyak yang berpeluang menyaingi produk sejenis di negara-negara pengimpor maka harus segera merumuskan kebijakan khusus nilai rupiah termasuk kebijakan untuk Impor bahan baku bagi produk UMKM namun tujuan ekspor yang potensial sangat menguntungkan jangka panjang dengan menyiapkan kebijakan untuk peningkatan daya saing serta akselarasi.
  • Manajemen fiskal,
  • Menjaga agar selalu sehat dan prudent adalah kebijakn yang baik, namun faktor pajak untuk usaha mikro dan kecil termasuk koperasi terutama bagi pemula/pemuda perempuan dan untuk bisnis, produk/jasa tertentu yang sangat bersaing serta daerah tertinggal atau daerah khusus yang aksesnya sangat terbatas serta infrastrukturnya masih dibawah standar nasional sebaiknya tak berbayar untuk merangsang agar lebih banyak UKM yang tumbuh berkembang diseluruh pelosok tanah air.  Tingkat inflasi diharapkan terjaga sekitar 2-3 % dan depisit APBN harus di kisaran 2-2,5% tidak mendekati 3,5 begitu juga rasio utang yang tidak boleh melebihi 60%, agar semakin sehat.
  • Geo politik Indonesia,

Unsur, Kelemahan Dan Kondisi Geopolitik Indonesia Saat Ini

Geopolitik secara arti berasal dari kata geo yang mempunyai arti bumi, sedangkan untuk kata politik adalah politeia, yang berasal dari Bahasa Yunani. Dan untuk poli adalah kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun