Uang tunai bisa segera diterima saat itu juga, tentunya setelah semua kertas-kertas dokumen yang berisi pasal-pasal tentang kewajiban dan sangsinya termasuk denda bunga dan biaya lainnya, yang sudah disiapkan oleh petugas tersebut harus ditandatangani pihak nasabah, tawar menawar disini tampaknya tidak berlaku, khususnya tentang bunga denda dan biaya lainnya.
Menarik memang, dari sisi pelayanan (services) mereka ramah-tamah semua, bahkan jam kantor buka sampai malam, kadang  buka sampai jam 21, serimg kali mereka juga melayani atau buka kantor pada hari libur.
Tapi jangan tanyakan tentang biaya dendanya yang bisa mencapai 5 % setiap hari, sangat menyesakkan nasabah mikro dan kecil.
Nyatanya sampai sekarang jasa Gadai Cepat yang kebanyakan berbetuk koperasi itu masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sebab faktanya kantor atawa usaha sejenis telah menyebar diberbagai pelosok ibu kota dan sekitarnya.
Pertanyaannya Koperasi Simpan Pinjam (KSP), atau istilah lainnya, yang tidak atau belum, memakai istilah Gadai Cepat itu mendapat pesaing baru dengan nilai utama kecepatan dan pelayanan itu sudah sadarkah?. Â Â
Bicara persaingan nyatanya kecepatan serta pelayanan yang lebih prima mampu mengalahkan yang lebih dahulu eksis bahkan yang lebih besar sekalipun seperti bisnis startup mengalahkan para pesaingnya yang masih merasa nyaman dengan gaya biar lambat asal cermat tetapi tertatih-tatih menghadapi sikecil yang lebih lincah serta efisien.
Tidak boleh dipungkiri memang eksposur tentang Koperasi yang berkinerja baik juga ada, lihatlah seperti anak usaha Kospin Jasa  yang lancar melenggang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEJ) merupakan satu-satunya Koperasi yang lulus sukses melantai go publik ke pasar saham dengan kode saham JMAS itu.
Lalu kita lihat juga Koperasi yang breaset Rp 7 T ( Kospin Jasa), Koperasi Warga Semen Gresik, Koperasi K"sel, Kopsyah BMI Banten, Kospin Jasa Pekalongan,, Koperasi Kredit Lantang Tipo di Sanggau Kalbar, KSP Pembiayaan Syariah UGT Sidogiri  Jawa Timur, , KSP Sejahtera Bersama Bogor, Nasari  dll, namun Jawa Timur dan Jawa Tengah masih menjadi dominasi domisili koperasi terbesar tersebut.
Sebaran Koperasi tersebut memang tidak hanya terpusat di pulau jawa saja, bahkan sudah mulai kekota-kota kecil, namun, masih belum merata atau masih terjadi ketimpangan terutama diluar jawa.
Namun kalau kita boleh jujur masih banyak koperasi seperti KOPKAR yang sangat dirindukan oleh anggotanya bahkan seringkali menjadi benteng mutahir  tatkala kesulitan likuiditas diakhir bulan, untuk belanja kebutuhan mendesak maupun pertolongan darurat super cepat, tengok juga seperti Kopkar BUMN, Angkatan Darat, Laut, Udara, Kepolisian, PNS/ASN dan Swasta, bahkan  banyak juga yang melayani kebutuhan berbagai hal (produk dan jasa) seperti super market atau toko serba ada, model pelayanan seperti ini berdampak sangat positif bagi perkembangan perkoperasian ke depan asal saja kudu selalu inovatif, kreatif, efisien serta meningkatkan daya saing, terutama kompetensiSDM secara terus menerus tanpa henti.
Bagaimana kabar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kita, konon UMKM menguasai kegiatan bisnis sekitar 99% di Indonesia dan mampu menciptakan lapangan kerja sekitar 107 juta lebih bahkan sering disebut sebagai tulang punggung perekonomian negeri ini.