Universitas yang mampu memadukan kualitas akademik dengan dampak nyata cenderung mendapatkan reputasi positif, baik di tingkat lokal maupun global. Sebagai contoh, pendekatan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) di Singapura mengintegrasikan riset terapan yang relevan dengan kebutuhan nasional sekaligus memanfaatkan jejaring global untuk memperkuat dampaknya. Model ini dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi Indonesia.
Status WCU masih memiliki relevansi di masa kini, tetapi harus diletakkan dalam perspektif yang lebih kontekstual. Perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya perlu mengejar pengakuan global melalui peringkat, tetapi juga menunjukkan dampak nyata terhadap pembangunan bangsa. Dengan memprioritaskan pendidikan berkualitas, riset yang relevan, dan inovasi teknologi, perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang tidak hanya kompetitif secara global, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lokal.
Strategi ini tidak hanya akan mendukung misi nasional, tetapi juga memastikan bahwa perguruan tinggi Indonesia menjadi aktor utama dalam pembangunan global yang berbasis pada dampak lokal yang nyata.
Kesimpulan
Konsep World Class University (WCU) tetap memiliki daya tarik sebagai simbol pengakuan global dan indikator reputasi akademik. Namun, di tengah tantangan pendidikan tinggi Indonesia, seperti ketimpangan akses, minimnya pendanaan riset, dan kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan tuntutan nasional, urgensi WCU perlu ditempatkan dalam perspektif yang lebih relevan dan kontekstual.
Di era transformasi pendidikan yang dipimpin oleh Menteri Satrio Brojonegoro, kebijakan pendidikan tinggi menunjukkan pergeseran yang strategis. Fokus tidak lagi sekadar mengejar status WCU, tetapi menempatkannya sebagai dampak dari kualitas pendidikan tinggi yang inovatif, relevan, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Perguruan tinggi di Indonesia diarahkan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional melalui riset terapan, penguatan kolaborasi dengan industri, serta pengembangan teknologi berbasis lokal.
Relevansi WCU di masa kini tidak harus diukur melalui posisi dalam peringkat global semata, melainkan melalui kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan. Strategi seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan riset berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) menunjukkan bahwa perguruan tinggi Indonesia dapat tetap kompetitif di tingkat global sambil memenuhi kebutuhan domestik.
Dengan memprioritaskan pendidikan berkualitas, inovasi teknologi, dan dampak sosial, perguruan tinggi di Indonesia dapat menjadi pilar utama pembangunan nasional sekaligus memperoleh pengakuan internasional secara organik. WCU tetap relevan, tetapi sebagai alat, bukan tujuan akhir. Perguruan tinggi Indonesia harus menjadi motor transformasi sosial, ekonomi, dan teknologi yang adaptif terhadap tantangan lokal sekaligus kompetitif di panggung global.
Di era transformasi pendidikan, pengakuan global harus menjadi konsekuensi dari keberhasilan perguruan tinggi dalam membangun bangsa, bukan sekadar ambisi untuk mengejar peringkat. Dengan pendekatan ini, pendidikan tinggi Indonesia tidak hanya akan relevan, tetapi juga menjadi kekuatan strategis bagi masa depan yang berkelanjutan.
Sumber Rujukan
DAAD. (2023). German universities and sustainable development goals. Bonn: German Academic Exchange Service.