Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berakhirnya Era Digitalisasi, Maju atau Kemunduran?

31 Oktober 2024   08:23 Diperbarui: 31 Oktober 2024   09:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ini dapat menjadi langkah signifikan menuju pengurangan jejak karbon dan meningkatkan upaya keberlanjutan ekologis.

Secara keseluruhan, pergeseran ke era yang lebih manusiawi tanpa ketergantungan teknologi membawa tantangan dan peluang tersendiri. Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan seimbang, kita harus menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan dampaknya terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungan.

 Tantangan terbesar adalah menemukan keseimbangan ini tanpa mengorbankan akses dan peluang yang telah dihadirkan oleh teknologi digital, terutama bagi kelompok rentan dan wilayah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan.

Kesimpulan: Maju atau Mundur?

Berakhirnya era digitalisasi merupakan tantangan dan peluang yang dapat dianggap sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, tanpa ketergantungan pada teknologi digital, manusia mungkin akan lebih terhubung satu sama lain, menikmati hubungan sosial yang lebih mendalam, serta menciptakan kehidupan yang lebih berpusat pada nilai-nilai kemanusiaan. 

Ketergantungan pada komunikasi langsung dapat memperkuat ikatan emosional dan solidaritas sosial, menciptakan masyarakat yang lebih terintegrasi dan stabil secara sosial. 

Lingkungan juga akan mendapatkan manfaat langsung, dengan berkurangnya konsumsi energi untuk pusat data dan limbah elektronik yang membebani ekosistem global. Pengurangan jejak karbon dari sektor teknologi informasi dapat membantu mengurangi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Namun, di sisi lain, penghentian digitalisasi juga berisiko merusak banyak sektor ekonomi yang sangat bergantung pada teknologi. E-commerce, fintech, pendidikan online, dan layanan kesehatan digital adalah beberapa contoh sektor yang telah mengalami kemajuan pesat berkat teknologi. 

Tanpa digitalisasi, aksesibilitas yang lebih luas, efisiensi operasional, serta produktivitas yang telah dicapai melalui inovasi digital mungkin akan tergantikan oleh ketidakpastian. 

Hal ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan kesenjangan akses di berbagai lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang hidup di daerah terpencil yang selama ini sangat diuntungkan oleh teknologi digital.

Jika digitalisasi benar-benar berakhir, hal ini bukan hanya soal maju atau mundur dalam arti konvensional, melainkan sebuah perubahan paradigma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun