Mohon tunggu...
Syah Jehan Annisa
Syah Jehan Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - XI MIPA 1 - 31

Siswi SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Asam

1 Desember 2020   18:14 Diperbarui: 1 Desember 2020   18:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"sampai kapan?"
"sampai kapan, kamu seperti ini?" Dia terdengar lelah.

Aku mendongak seolah melawan langit, aku terus mengucapkan kata apapun yang keluar dari mulutku, tapi wajahnya makin tampak seperti anak kucing di dalam kardus di pinggir jalan di kala hujan lebat.

Terabaikan.

Tanpa sadar aku telah melukainya. Aku ingin bilang aku tidak sakit. Sama sekali tak satu pun organ tubuhku terasa sakit. Tapi entah kenapa aku tak bisa mengatakannya. Aku seolah terperangkap di tubuh tak bertuan ini.

"Baiklah." akhirnya aku putuskan. 

Aku akan mengakhiri sakitku. Dan lelahnya. Hanya ada satu jalan untuk mewujudkannya.

---

Dunia.
Jeda.
Detak.
Hirup.
Rasaku.

Aku menoleh pada lukisan di dinding pucat di depanku. Puncak gunung dan lembah berwarna aneh, menatapku. Aku termangu. Mendalami arti dari lukisan abstrak yang pernah Dia pamerkan padaku dulu.

Betapa aku ingin sekali menyapa sinar dan menganggapnya sahabat. Aku ingin meraih tangannya dan berkata, "semuanya akan baik-baik saja."

Tiba-tiba wajah ibu kantin penjual es lemon itu memenuhi kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun