Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "A Visit to The Asylum for Aged and Decayed Punsters"

9 Juni 2024   07:30 Diperbarui: 9 Juni 2024   07:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "A Visit to The Asylum for Aged and Decayed Punsters". (Created by Bing Image Creator) 

Ketika narator dan direktur hendak masuk, Old Joe berkomentar, "So you prefer Cane to A bell, do you?" Ini adalah contoh klasik pun, di mana Joe bermain kata antara 'cane' (tongkat) yang digunakan untuk mengetuk gerbang dan 'a bell' (sebuah bel). Komentar ini menggambarkan kecenderungan penghuni untuk selalu mencari kesempatan membuat lelucon verbal.

2. Percakapan dengan Mr. Mowzer

Mr. Mowzer, dengan serius menawarkan pun-pun yang telah ia buat, seperti:

"Don't you see Webster errs in the words center and theater?"
"If he spells leather lether, and feather fether, isn't there danger that he'll give us a bad spell of weather?"

Ini menunjukkan bagaimana pun bisa digunakan untuk mengomentari isu linguistik dengan cara yang humoris dan ringan.

3. Pertanyaan dari Patriarch

Patriarch bertanya, "Why was M. Berger authorized to go to the dances given to the Prince?" dan kemudian menjawab sendiri, "Because every one of his carroms was a tick-it to the ball."

Di sini, Patriarch membuat permainan kata dengan 'carroms' (jenis permainan papan) dan 'ticket' (tiket), menggabungkan humor dengan referensi ke kegiatan sosial.

4. Komentar dari penghuni tentang tanaman rye

Seorang penghuni mengatakan kepada direktur, "Why, they complain that there's a lot o' rye on the premises," menunjuk ke lapangan rye, yang juga merupakan permainan kata antara 'rye' (jenis biji-bijian) dan 'wry' (sinis).

Keseluruhan cerita menggunakan humor ini untuk tidak hanya menyampaikan kehangatan dan keceriaan yang ada di Asylum tetapi juga mengkritik secara halus bagaimana masyarakat mungkin melihat orang tua dan humor secara umum. Permainan kata ini tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana ekspresi kreatif yang mempertajam pikiran dan mempertahankan kecerdasan verbal para penghuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun