Ini juga menunjukkan bagaimana Asylum ini lebih dari sekadar tempat tinggal bagi para punster; ini adalah tempat di mana mereka dapat terus berkembang secara intelektual dan sosial, menjaga kecerdasan dan humor mereka tetap hidup meski usia terus bertambah.
Refleksi dan Pengaruh Asylum terhadap Penghuninya
Pada bagian terakhir kunjungan mereka, narator dan direktur menyaksikan pertemuan yang sangat menyentuh antara penghuni-penghuni lanjut usia dengan seorang patriark, yang memberikan teka-teki dan pertanyaan yang cerdas sebagai bentuk latihan mental.Â
Dalam sesi ini, penghuni ditantang untuk menemukan jawaban yang cerdik dan menghibur, menunjukkan bagaimana Asylum tidak hanya memelihara tetapi juga merangsang kecerdasan mereka. Saat pertanyaan tentang berbagai topik dilemparkan, penghuni menunjukkan kecerdasan dan kepekaan yang luar biasa, mencerminkan betapa Asylum telah berhasil mempertahankan dan mengasah keahlian berpikir mereka.
Interaksi ini juga menunjukkan bagaimana Asylum berperan sebagai komunitas terapeutik yang memungkinkan para penghuni untuk merasa dihargai dan bermanfaat, terlepas dari keterbatasan usia dan fisik. Kehangatan dan keakraban yang terjalin antara penghuni dan staf, serta antar penghuni sendiri, menunjukkan lingkungan yang kaya akan dukungan dan pengertian.
Sebagai penutup kunjungan, narator dan direktur diundang untuk melihat 'sel' khusus bagi punster yang sangat keras dan tidak terkendali, sebuah ruang tanpa stimulus verbal yang bisa digunakan untuk permainan kata. Pengenalan ke 'sel' ini, meski dengan nada humor, menggambarkan cara Asylum mengelola kebutuhan individu penghuninya dengan sensitivitas dan perhatian, bahkan dalam menghadapi tantangan perilaku.
Kunjungan berakhir dengan refleksi narator tentang pengalaman unik yang dia alami, mengakui betapa berharganya Asylum bagi masyarakat luas. Dia merenungkan bagaimana humor dan kecerdasan verbal, yang sering diabaikan dalam diskusi tentang perawatan lanjut usia, bisa menjadi sumber kegembiraan dan kepuasan yang mendalam bagi mereka yang telah mencapai usia senja.
Bagian ini menyimpulkan narasi dengan menggarisbawahi nilai sosial dan budaya dari Asylum, yang tidak hanya menjaga kehidupan mental dan emosional para punster lanjut usia tetapi juga merayakan dan menghormati mereka sebagai individu yang masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia, meski dalam tahap kehidupan yang sangat berbeda.Â
Cerita ini menutup dengan pesan bahwa menghargai dan melibatkan orang tua dalam kegiatan yang memicu pikiran dan semangat adalah esensial untuk kehidupan yang memuaskan dan berarti, memperkaya tidak hanya bagi mereka yang tinggal di Asylum tetapi juga bagi siapa saja yang berinteraksi dengan mereka.
*****
Cerita pendek ini dipenuhi dengan humor yang bersumber dari permainan kata atau "pun". Sisi humor ini terutama ditampilkan melalui interaksi antar penghuni Asylum yang menggunakan pun untuk berkomunikasi dan menghibur satu sama lain. Cerita ini dengan cerdik mengeksplorasi bagaimana humor bisa menjadi bentuk seni yang menghibur sekaligus terapeutik, terutama bagi para penghuni yang sudah lanjut usia. Berikut beberapa contoh percakapan yang menonjolkan humor tersebut:
1. Interaksi dengan Old Joe di gerbang