Dengan demikian, prioritarianisme relatif tidak hanya berfokus pada peningkatan kebaikan keseluruhan, tetapi juga pada pengurangan kesenjangan yang ekstrem.Â
Pendekatan ini sesuai dengan prinsip keadilan distributif yang menghargai kesetaraan peluang dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi semua.
Pendekatan Buchak juga menantang kita untuk memikirkan kembali bagaimana kebijakan publik dirancang dan diimplementasikan.Â
Dalam pembuatan kebijakan, misalnya, pendekatan prioritarianisme relatif dapat mendorong alokasi sumber daya yang lebih berfokus pada peningkatan kualitas hidup bagi mereka yang paling membutuhkan.Â
Hal ini dapat mencakup investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sosial yang secara langsung meningkatkan kemampuan individu untuk berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat.
Namun, penerapan konsep ini juga menimbulkan tantangan.Â
Pertama, bagaimana menilai dan mengukur "kebaikan" bagi individu dengan adil dan objektif.Â
Kedua, menentukan batasan pada seberapa jauh sumber daya harus dialokasikan untuk mendukung individu atau kelompok yang lebih kurang beruntung tanpa menghambat inovasi atau kemajuan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Buchak menawarkan kerangka kerja teoretis yang dapat membantu dalam formulasi kebijakan yang lebih sensitif terhadap perbedaan kondisi individu.Â
Ini mencakup penggunaan "utilitarianisme berbobot peringkat," yang menawarkan metode untuk menimbang kebaikan relatif individu dalam konteks kebaikan keseluruhan masyarakat.
Dengan demikian, artikel ini tidak hanya memberikan kontribusi penting pada diskusi teoretis dalam filsafat dan ekonomi, tetapi juga memberikan arahan praktis bagi pembuat kebijakan dan praktisi dalam merancang intervensi sosial yang lebih adil dan efektif.Â