Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Penerapan Prioritarianisme Relatif dalam Kebijakan Publik

11 Februari 2024   19:55 Diperbarui: 11 Februari 2024   19:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan Buchak menunjukkan bahwa keadilan distributif membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial dan ekonomi yang memengaruhi distribusi kekayaan dan kebahagiaan dalam masyarakat.

***

Artikel oleh Lara Buchak tentang "prioritarianisme relatif" memberikan kontribusi signifikan pada diskusi tentang keadilan distributif, menantang kita untuk mempertimbangkan ulang bagaimana kebaikan diukur dan didistribusikan dalam masyarakat. 

Pendekatan ini menawarkan sebuah lensa yang lebih adil dan inklusif dalam melihat distribusi kekayaan dan kebahagiaan, dengan memberikan prioritas pada mereka yang kondisinya lebih buruk. 

Dalam konteks pembuatan kebijakan, pandangan ini dapat membawa perubahan signifikan dalam alokasi sumber daya, menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan. 

Dengan demikian, karya Buchak tidak hanya berkontribusi pada arena akademis tetapi juga menawarkan panduan praktis bagi pembuat kebijakan dalam mengejar masyarakat yang lebih adil dan egaliter. 

Pendekatan ini mengingatkan kita bahwa keadilan harus selalu mempertimbangkan konteks relatif keberadaan individu dalam masyarakat.

Referensi

Buchak, L. (2023). Relative priority. Economics & Philosophy, 39(2), 199-229.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun