Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menafsirkan Keadilan Melalui Lensa Relasional Egalitarianism dan Sufficientarianism

2 Februari 2024   06:45 Diperbarui: 4 Februari 2024   21:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pluralistik yang menghargai kesetaraan dan kecukupan. (Freepik.com)

Visi untuk masyarakat yang lebih adil ini bukan sekedar teori; hal ini membawa implikasi praktis yang mendalam terhadap pembuatan kebijakan, intervensi sosial, dan interaksi sehari-hari. 

Hal ini menuntut evaluasi ulang terhadap kontrak sosial kita, mendesak adanya kebijakan yang peka terhadap perbedaan antara individu dan masyarakat, dan mengupayakan keseimbangan antara kesetaraan dan kecukupan. 

Penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan posisi mereka sendiri dalam interaksi antarpribadi dan berpartisipasi aktif dalam pembentukan masyarakat yang lebih adil dan penuh perhatian.

***

Kesimpulannya, perjalanan menuju pencapaian keadilan relasional, sebagaimana dicerminkan oleh karya Bengtson dan Nielsen, merupakan upaya kolektif dan individual. 

Hal ini memberi kita peluang untuk membayangkan sebuah masyarakat di mana kesetaraan, integritas, dan rasa hormat terhadap setiap individu bukan sekadar konsep abstrak namun merupakan kenyataan yang nyata. 

Mengadopsi metode inklusif dalam penyelenggaraan peradilan tidak hanya menandakan kemajuan dalam mengatasi berbagai tantangan di era kita, namun juga menandakan kemajuan yang signifikan dalam menumbuhkan masyarakat global yang lebih simpatik, perseptif, dan mencakup semua hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun