Mohon tunggu...
Syahril Pratama
Syahril Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, Kalem, arabic song

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masuknya Islam di Sumatera

8 November 2024   07:20 Diperbarui: 8 November 2024   08:29 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kerajaan-kerajaan lokal di Sumatera, seperti Kerajaan Samudra Pasai di bagian utara, Aceh di bagian utara, dan Minangkabau di bagian tengah, memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Kerajaan Samudra Pasai, yang merupakan kerajaan Islam pertama di Sumatera, memainkan peran utama dalam penyebaran Islam melalui kekuasaan politik dan agama. Setelah Islam diterima di Samudra Pasai, penyebarannya ke daerah lain, termasuk Aceh, Minangkabau, dan daerah pesisir lainnya, semakin meluas.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai

Jika dilihat dari Kronika Pasai (Hill, 1960) Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada tahun XIII oleh, raja pertamanya yang bernama Meura Silu pada akhir abad ke 13. Dia merupakan seorang putra dari pernikahan antara Meurah Gajah dan Puteri Betung. Nama kakek dari ayahnya yaitu Raja Ahmad dan dari ibunya yaitu Raja Muhammad. Kakek Meurah Silu adalah seorang raja yang bersaudara di Samarlanga. Setelah kakeknya meninggal Meurah Silu dengan saudaranya pergi dari Samarlanga menuju Biruan. Mereka tinggal secara masing masing, disana mereka berdiam dilokasi yang dekat dengan sungai.

Suatu hari Silu sedang melakukan suatu hal di sungai, ia menemukan beberapa gelang-gelang yang terbuat dari emas dan perak, seketika hal tersebut menjadi orang yang kaya raya dan memiliki banyak pengikut. Dengan 2 hal tersebut, menjadikan modal bagi Silu membangun sebuah pemerintahan melalui Kerajaan Samudera, Meurah Silu mendapatkan gelar Sultan Malik As-saleh atau biasa disebut Malikussaleh setelah ia memeluk agama lslam. Dalam Hikayat Raja-Raja Pasai, asal usul dari nama Samudra dipercaya digunakan saat Meurah Silu melihat seekor semut raksasa yang memiliki ukuran setara dengan kucing. Pada masa itu, orang orang yang belum memeluk agama islam menangkap semut tersebut dan memakannya. Sehingga dinamakanlah tempat itu laut yang bermakna samudera. Sementara nama Pasai berasal dari Kerajaan Pasai yang merupakan kerajaan baru setelah Samudera yang diberikan oleh Meurah Silu kepada puteranya, Malikus Zahir.

 Dalam beberapa pemberitaan selanjutnya nama dua kerajaan tersebut sering digabungkan sehingga disebutlah Samudera-Pasai. Namun, beberapa orang meyakini jika kata Samudra diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti laut dan Kata Pasai dipercaya berasal dari bahasa Persia yaitu Pasee atau Parsee, hal itu didukung sebab banyak datangnya saudagar muslim Persia-India yang datang ke Indonesia.Letak GeografisLetak geografis Kerajaan Samudera Pasai berada di wilayah pedalaman. Pusat Kerajaan Samudera Pasai pada akhir abad 13, berlokasi sekitar pantai utara Sumatra, di sekitar wilayah Lhoksemawe, pusat tersebut ditinjau dari administrasi pemerintahan.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai pada abad 14, tepatnya pada masa kejayaannya, diapit dua sungai di pantai utara ceh yaitu Sunagi Pasai dan Sungai Peusangan. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwasannya luas dari wilayah Kerajaan Pasai sebenarnya lebih luas hingga muara Sungai Jambu Anyer yang berada di sisi selatan. Sehingga dapat disimpulkan letak jika Kerajaan Samudera Pasai berada dekat dengan sungai, yang hulu sungainya berada di Daratan Tinggi Gayo.

Islamisasi Kerajaan Samudera PasaiSebelum Islam hadir di Indonesia, tradisi dan budaya yang ada di Pulau Sumatera berada dbawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, hal ini didukung dengan keberadaan kerajaan Sriwijaya, pada masa itu agama Buddha berkembang berdampingan dengan berkembangnya agama Hindu. Seorang pengelana dari Cina pada abad ke-7 bernama I-Tsing, mengatakan bahwa kerajaan Sriwijaya menjadi tempat yang tepat untuk belajar agama Buddha.Waktu pasti Agama Islam masuk ke Pasai masih belum diketahui, akan tetapi peninggalan arkeologis dapat memberitahu kapan islam sudah ada, di dalam peninggalan arkeologis tersebut menunjukkan bahwa raja pertama, yang disebutkan pada Hikayat Raja-Raja Pasai,yaitu Meurah Silu meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 hijriyah atau 1297 Masehi.

 Meskipun begitu, Animisme masih ada pada masa berkembangnya Agama Islam, bahkan budaya dari India masih terasa, hal tersebut dilaporkan oleh Marco Polo, bahwasannya Basman dan Samara atau Samudera masih terjadi penyembahan terhadap berhala di tahun. Ditinjau dari Hikayat Raja-raja Pasai, kemungkinan Merah Silu memeluk agama Islam adalah setelah ia mimpi bertemu dengan Rasulullah. Di dalam mimpinya, Nabi Muhammad meminta Meurah Silu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Lalu, Nabi Muhammad meludah ke dalam mulut Merah Silu supaya ia bisa mengucapkan syahadat. Setelahnya, Nabi memberikan Malik As Saleh sebagai nama islam Meurah Silu. Pengaruh dari mimpi yaitu Meurah Silu mampu membaca Al-Quran meskipun tidak belajar terlebih dahulu.Penyebaran Agama Islam di wilayah Kerajaan Samudra Pasai dan sekitarnya sangat identik dan terikat erat dengan kegiatan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan oleh para saudagar kaya yang datang, mereka tidak hanya ahli berdagang, melainkan menguasai dimensi sosial yang ada di wilayah Kerajaan Samudera Pasai, para saudagar tersebut umumnya berasal dari Timur Tengah.

Dalam kisah lain menjelaskan, Samudera Pasai diislamkan oleh seorang Syeikh Ismail, yang datang langsung Makkah, ia di perintahkan oleh Sharif Makkah mengikuti hadits Rasulullah agar pergi berjihad berupa mengislamkan Samudera. Peran Kerajaan Kerajaan Samudera Pasai sebagai Kerajaan Islam juga memberikan pengaruh yang cukup berdampak bagi penyebaran Agama Islam, dengan adanya kekuasaan Islam mempermudah adanya wadah bagi belajar agama yang nantinya akan menumbuhkan sifat semangat bagi para penduduk dalam menyiarkan Agama Islam ke seluruh penjuru, tak hanya itu dalam sejarah melayu dengan adanya kekuasaan islam, agama islam dapat leluasa melakukan acara keagamaan, seperti perayaan hari raya keagamaan. penerapan hukum berdasarkan agama islam juga mampumenerapkan kehidupan yang harmonis dan memberikan pandangan baik kepada non muslim. Cara selanjutnya yang dikenal mampu memperluas Agama Islam adalah perang. Sebenarnya cara perang dalam memperluas agama mampu memberikan dampak buruk bagi semua pihak, terlebih jika salah satu pihak sedang berada di posisi lemah. Namun saat itu Samudera Pasai bukanlah kerajaan yang lemah, hal tersebut didukung dengan wilayah kekuasaan yang luas, dan ketahanan yang kuat.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Aceh

 Kerajaan Aceh Darussalam diduga berdiri pada penghujung abad ke-15 melanjutkan Kerajaan Lamuri, dan dipimpin oleh Sultan Muzaffar Syah (1465-1497 M). Menurut Anas Machmud, Sultan Muzaffar Syah adalah sosok yang mendirikan kota Aceh Darussalam. Pada masa pemerintahan, Sultan Muzaffar Syah Aceh mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan karena ada pergeseran kegiatan perdagangan yang terjadi dari Malaka menuju Aceh, setelah Malaka dikuasai Portugis (1511 M). Namun demikian, H.J. de Graaf dan Denys Lombard dalam kutipannya terhadap Tome Pires menyebut bahwa sultan kerajaan Aceh yang paling mula adalah Sultan Ali Mughayat Syah. Menurut H.J. de Graaf, Kerajaan Aceh berdiri pada awal abad ke 16 dengan adanya penyatuan dua kerajaan kecil, Lamri dan Aceh Dar al-Kamal. Penguasa besar pertama Kerajaan Aceh adalah Ali Mughayat Shah (1497-1528 M) , ia berhasil merampas Pasai dari tangan Portugis tahun 1524 M, dan sejak saat itu ia meletakkan dasar-dasar kekuasaan Aceh.3 Ali Mughayat Syah berhasil melebarkan sayap kekuasaannya ke Sumatera Timur. Keberhasilannya dalam menguasai beberapa wilayah dan menggabungkannya menjadi Kerajaan Aceh Darussalam, itulah yang menyebabkan ia dianggap sebagai pendiri kekuasaan Aceh sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun