Mohon tunggu...
syafa'atun aisya
syafa'atun aisya Mohon Tunggu... -

wanderer wanabe

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Underground

11 November 2012   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:37 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Iya. Aku juga malas kalau sudah ngomong soal agama. Aku milih agnostik.” Ia membalas.

”Oh syukurlah.” Saya senang.

”Tapi aku gak bisa bebas mengungkapkan pendirianku ini lho..” Laki-laki itu melanjutkan.

”Tentu saja.” Saya membalas cepat. Teringat beberapa perilaku konyol yang akan dilakukan kelompok tertentu yang sama sekali tak punya selera humor pada negeri yang konon alangkah lucunya ini.

”Ada alasan lain. Aku anggota kelompok underground. Itu sebabnya aku gak bisa bebas ungkap identitas aku,” ia melanjutkan pengakuan.

”Kelompok apa? Ada hubungannya dengan agama?” Syaraf ingin tau saya mulai tersengat.

”Begitulah.” Jawabannya mengambang.

Bayangan saya bahwa laki-laki ini termasuk dalam kelompok para lelaki yang suka beridentitas ganda demi mencari kesenangan diluar rumah dan keluarganya mulai memudar. Lagipula gaya bicaranya cukup sopan untuk bisa dikategorikan sebagai laki-laki yang suka berlaku iseng.

”Lho tadi katanya agnostik?” Saya bertanya lagi.

”Iya. Itu sebelum sekarang.”

Ia lalu bercerita tentang pecarian jati diri yang telah dilaluinya. Diselingi bombardir pertanyaan saya yang berlaku seperti seorang detektif investigasi. Tentang masa remajanya yang labil (ababil? :)) hingga terpikat pada kelompok pengajian di satu daerah. Sumpah setianya pada kelompok itu, aliran dana yang diperoleh, aksi-aksi kekerasan yang dilakukan hingga tujuan akhir dari perjuangan kelompok tersebut. Persis seperti kisah-kisah teror dan aksi jihad yang dilakukan para kelompok garis keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun